Ahad 04 Jul 2021 19:04 WIB

Nakes Dianiaya, Pelaku Diduga Paksa Pinjam Tabung Oksigen

Salah satu pelaku penganiayaan mengeklaim sebagai keluarga pejabat.

Deretan tabung oksigen. Tiga orang tak dikenal memaksa meminjam tabung oksigen di Puskesmas Kedaton dan menganiasya seorang tenaga kesehatan di sana (ilustrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Deretan tabung oksigen. Tiga orang tak dikenal memaksa meminjam tabung oksigen di Puskesmas Kedaton dan menganiasya seorang tenaga kesehatan di sana (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menyesalkan adanya peristiwa penganiayaan terhadap seorang tenaga kesehatan (nakes) bernama Rendi di Puskesmas Kedaton. Nakes tersebut dipukuli oleh tiga orang tidak dikenal.

"Saya mengutuk keras penganiayaan terhadap Rendi salah satu perawat puskesmas di kota ini," ujarnya di Bandar Lampung, Ahad (4/7).

Pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian agar kasus pengeroyokan perawat ini dapat diusut tuntas. Menurut keterangan korban, salah satu dari pelaku penganiayaan tersebut mengeklaim keluarga pejabat.

Eva menjelaskan, perawat tersebut dianiaya dan dikeroyok oleh tiga orang tidak dikenal sekitar pukul 04.00 WIB di tempat kerjanya di Puskesmas Kedaton. Pemerintah Kota Bandar Lampung akan mengawal kasus ini dan memberikan pendampingan hukum kepada perawat yang dianiaya.

"Kemungkinan mereka memaksa pinjam tabung oksigen untuk isolasi mandiri tetapi tidak begini caranya. Kalau memang ada yang rawat mandiri bilang kepada kelurahan atau kecamatan pasti akan kami layani dan rawat," kata dia.

Menurut Eva, tim medis atau nakes tidak pantas diperlakukan seperti itu karena mereka telah bekerja 24 jam untuk melayani masyarakat bahkan seharusnya tenaga kesehatan dilindungi. "Jadi siapa pun orangnya, mau dia keluarga pejabat atau bukan, tidak boleh melakukan tindakan seperti ini, apalagi tim medis kota ini sudah maksimal melakukan pelayanan siang malam untuk warga," kata dia.

Eva mengatakan, keadaan perawat tersebut saat ini sedikit mengalami trauma dan sedang menjalani perawatan di RSUD Abdoel Moeloek. "Doakan saja Rendi (perawat) kondisinya membaik. Saya harap kejadian serupa tidak terjadi lagi di kota ini," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Edwin Rusli, mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima bahwa Rendi saat kejadian sedang melaksanakan piket, kemudian datang tiga orang ingin meminjam tabung oksigen. Namun, karena tidak ada pasien yang dibawa pelaku ke puskesmas, maka Rendi menanyakan keberadaan pasien, namun bukan mendapat jawaban, tetapi malah perawat itu mendapat pukulan di kepalanya.

"Pelaku bilang ada orang tua sakit dan mau pinjam tabung oksigen. Lalu ditanya oleh korban, pasiennya mana?, dijawab gak ada, di rumah. Kemudian perawat menimpali di sini bukan tempat peminjaman tabung oksigen, kami puskesmas dan yang sakit disuruh dibawa ke puskemas namun si perawat malah dikeroyok," kata Edwin. Akibat peristiwa itu, korban mengalami beberapa luka di bagian kepala dan kini sedang menjalani perawatan di RSUD Abdoel Moeloek.

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement