Sabtu 03 Jul 2021 15:48 WIB

Jangan Asal Isolasi Mandiri, Konsultasikan dengan Dokter

Masyarakat untuk mencurigai jika memiliki gejala flu, demam, dan lain-lain.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Agus Yulianto
Staf Ahli Menteri Kesehatan Alexander Ginting
Foto: Republika/Thoudy Badai
Staf Ahli Menteri Kesehatan Alexander Ginting

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Nasional, Brigjen TNI (Purn) dr Alexander K Ginting menjelaskan, pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri kerap menjadi masalah tenaga medis. Seseorang dengan gejala mirip flu, misalnya hidung berair, atau masuk angin biasanya melakukan isolasi mandirr.

Mereka akan mencari rumah sakit setelah merasakan gejala sesak berat. Kondisi itu yang menyebabkan banyak orang beramai-ramai ke ICU. 

Dokter spesialis paru itu menyarankan, seseorang yang dinyatakan positif agar segera bertemu dokter, untuk menayakan apakah bisa isolasi mandiri atau mendapat perawatan di tempat yang ditentukan pemerintah?

“Jangan ambil keputusan sendiri, gunakan telemedicine kalau malas keluar, bisa juga fasilitas puskesmas. Dengan itu, (pasien) bisa ditentukan apakah bisa isolasi mandiri atau tidak,” kata dr Alex dalam diskusi BNPB Penyuluhan dan Dialog Penanganan Covid-19, beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan, banyak pasien Covid-19 yang memiliki gejala mirip flu. Karena itu, dia menyarankan, masyarakat untuk mencurigai jika memiliki gejala flu, demam, dan lain-lain.

Bagaimana kalau sudah sakit? Dokter Alex mengatakan, pasien Covid-19 tanpa gejala bisa isolasi mandiri, gejala ringan dengan isolasi mandiri di rumah sakit lapangan, gejala sedang sudah masuk rumah sakit, gejala berat di rumah sakit rujukan, dan gejala berat masuk ICU.

Untuk kondisi tanpa gejala dan gejala ringan, dia menyarankan, untuk segera melapor ke rumah sakit, dan jangan menunggu sesak napas untuk ke rumah sakit. “Pasien dengan kondisi itu, kebanyakan yang mengalami perburukan tidak langsung melapor, atau lambat lapornya, dan pemeriksaan darah atau toraks foto belum dikerjakan. Karena itu, selalu lapor dengan puskesmas atau dokter,” ujar dia.

Dokter Alex menekankan, seseorang yang mendapati hasil positif harus segera menemui dokter, untuk menentukan derajat sakitnya, ihwal apakah ringan (boleh isolasi mandiri) atau ringan bergejala (harus masuk RS)?

“Dua hal ini penting. Banyak orang masuk ICU karena salah kelola. Dia kelamaan di rumah, setelah sesak baru ke rumah sakit (ICU). Jangan bebani rumah sakit, kalau kita terlambat. Kalau sudah ada hasil positif, cari dokter, bisa pakai telemedicine,” kata dia. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement