Sabtu 03 Jul 2021 03:55 WIB

Diperlukan Berbagai Upaya Cegah Stunting

MUI ikut tingkatkan pengetahuan masyarakat mengenai gizi seimbang  

Refleksi pengendara motor melintas di dekat mural stunting di Jakarta, Rabu (16/12/2020). Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menyatakan berdasarkan data saat ini angka stunting di Indonesia masih sebesar 27,9 persen, sementara target angka stunting yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sebesar 14 persen pada 2024.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Refleksi pengendara motor melintas di dekat mural stunting di Jakarta, Rabu (16/12/2020). Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menyatakan berdasarkan data saat ini angka stunting di Indonesia masih sebesar 27,9 persen, sementara target angka stunting yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sebesar 14 persen pada 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Stunting berisiko melemahkan daya imunitas. Stunting juga menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan serta produktivitas anak di masa depan.

Melihat dampak stunting yang serius, Ketua Komisi PRK MUI Siti Ma’rifah mengatakan penting dilakukan berbagai upaya untuk mencegah stunting. Hal ini demi terciptanya generasi masa depan yang berkualitas, kuat, sehat lahir dan batin, serta tumbuh dan berkembang optimal. 

"Seperti dengan melakukan intervensi gizi pada seluruh anggota keluarga yang mencakup suami, istri, dan anak, sebagaimana yang tertuang dalam UU Nomor 52 tahun 2009," ujarnya. 

Pernyataan Siti Ma'rifah disampaikan sehubungan dengan Hari Keluarga Nasional 2021 yang diperingati setiap 29 Juni. Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (KPRK-MUI) menyelenggarakan Webinar Nasional Pencegahan Stunting pada hari berikutnya. Webinar digelar sebagai bagian dari upaya MUI ikut meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai gizi seimbang agar terhindari dari stunting. 

Menurut Siti Ma'rifah, mencegah stunting berarti juga menghindari generasi yang lemah dan mempersiapkan generasi umat yang kuat seperti dalam perintah Alquran Surat An-Nissa ayat 9. Oleh karenanya, ia yakin webinar itu dapat meningkatkan pengetahuan tentang stunting, gejala-gejalanya serta bagaimana cara pencegahannya dan memberikan pengetahuan tentang gizi seimbang pada masyarakat. 

Webinar digelar bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). Selain dilaksanakan secara virtual, webinar dengan tajuk “Keluarga Muslim Sehat, Generasi Kuat Sejahatera” ini juga disiarkan secara langsung melalui official akun youtube TV MUI.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Prof Muhajir Effendy, hadir sebagai keynote speech yang sekaligus juga membuka kegiatan. Turut hadir sebagai nara sumber, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dan Kepala BKKBN Dr (HC), dr Hasto Wardoyo.

Sementara MUI diwakili Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar, yang juga menyampaikan iftitah (sambutan pembukaan), dan Ketua Bidang PRK MUI, Prof Amany Lubis. Webinar dihadiri 500 peserta yang terdiri dari unsur Ormas Perempuan dan 34 KPRK Wilayah, sekaligus dipandu dr Reisa Broto Asmoro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement