REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Satgas Covid-19 Cianjur, Jawa Barat, mencatat kebutuhan oksigen di sejumlah rumah sakit mengalami peningkatan dari 100 tabung berbagai ukuran menjadi 200 tabung setiap hari yang sudah terjadi sejak satu bulan terakhir, saat angka pasien positif meningkat. Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid-19 Cianjur, dr Yusman Faisal di Cianjur, Jumat (2/7), mengatakan, selama satu bulan terakhir angka pasien terkonfirmasi positif di seluruh wilayah Cianjur mengalami penambahan hingga 1.000 orang lebih.
"Melonjaknya pasien positif disertai gejala mengalami peningkatan, sehingga berdampak terhadap kebutuhan oksigen untuk membantu pernapasan, sebagian besar pasien yang dirawat di HCU, ICU dan IGD membutuhkan alat bantu pernapasan," kata Yusman.
Meningkatnya kebutuhan oksigen ungkap dia, terjadi di RSUD Cianjur, RSUD Pagelaran, RSUD Cimacan dan RS Dr Hafidz, didukung dengan stok yang memadai ditingkat distributor yang selama ini, sudah menjalin kerja sama dengan rumah sakit tersebut. Yusman menjelaskan, kebutuhan oksigen untuk membantu pernafasan pasien positif dengan gejala itu, juga dibutuhkan pasien yang menjalani isolasi mandiri atau di rumah dengan biaya ditanggung sendiri karena tidak mendapat subsidi atau bantuan dari pemerintah.
"Untuk pasien yang menjalani isolasi mandiri, terpaksa membeli tabung oksigen di apotek yang menyediakan lengkap dengan alat bantu pernafasan," katanya.
Meningkatnya kebutuhan oksigen untuk membantu pernapasan pasien positif Covid-19 dibenarkan pemilik apotek di Cianjur. Di mana sejak satu bulan terakhir, mereka menambah stok tabung oksigen berukuran kecil lengkap dengan alat bantu pernafasan hingga 2 kali lipat.
"Biasanya kita hanya memiliki stok lima tabung oksigen berukuran kecil, namun saat ini setiap hari ada saja yang membutuhkan, sehingga stok yang disediakan mencapai 20 tabung," kata pemilik apotek di Jalan RSUD Cianjur, Iksan.
Ikhsan menjelaskan, seiring tingginya kebutuhan tabung oksigen, membuat harga isi ulang dan harga tabung lengkap dengan alat bantu pernafasan mengalami kenaikan dari Rp 1,5 juta pertabung menjadi Rp 2 juta pertabung. Sedangkan, untuk isi ulang dari Rp 65 ribu menjadi Rp 75 ribu pertabung.