Jumat 02 Jul 2021 16:28 WIB

Mengapa Alam Tunduk kepada Manusia?

Lesson Learning dari Covid-19 (3)

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar berpose saat wawancara khusus bersama Republika di ruangannya di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (28/7). Dalam wawancara tersebut membahas tentang progres renovasi Masjid Istiqlal.
Foto:

Oleh : Prof Nasaruddin Umar

Manusia tidak boleh menyimpang dari ketentuan yang digariskan Allah Swt kepadanya, yang pada akhirnya akan merugikan sendiri kehidupan umat manusia, sebagaimana diisyaratkan dalam ayat: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Q.S. al-Rum/30:41).

Konsep taskhir dalam Islam mempunyai prasyarat. Ketika manusia melupakan dirinya sebagai hamba dan khalifah yang harus memakmurkan bumi, namun mereka melakukan eksplorasi alam yang melampaui ambang daya dukungnya, dan sesama mereka saling menghujat dan menyebabkan pertumpahan darah, sebagaimana dikhawatirkan malaikan dalam aayat tersebut di atas. 

Agaknya prediksi malaikat di dalam Q.S. al-Baqarahdi atas benar. Di mana-mana terjadi disrupsi lingkungan alam dan lingkungan hidup dan perang mengakibatkan pertumpahan darah antara sesama umat manusia.

Ketika manusia tidak lagi mengindahkan ketentuan Allah Swt, misalnya para penguasa tidak lagi memihak kepada keadilan dan kemaslahatan umat, mengabaikan akal sehat dan hati nurani, para pebisnis tidak lagi mengindahkan etika bisnis, para ulama dan ilmuan sudah kehilangan pertimbangan objektivitasnya, para buruh dan karyawan sudah kehilangan rasa ketulusannya, maka ketika itu bencana demi bencana senantiasa mengintai dalam masyarakat.

Boleh jadi munculnya virus baru seperti Covid-19 merupakan bagian dari kegagalan manusia sebagai khalifah. Manusia sudah tidak lagi memikirkan pola keseimbangan dan keserasian ekosistem, mereka lebih banyak didikte oleh ego dan kerakusan, sehingga mereka menjadi khalifah tanpa dibimbing oleh hati Nurani. Akibatnya manusia sendiri harus menanggunng berbagai resiko. Allahu a’lam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement