Kamis 01 Jul 2021 05:19 WIB

Rekor Baru Covid Disumbang Lima Provinsi di Pulau Jawa

DKI menjadi penyumbang kasus tertinggi pada Rabu (30/6).

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Warga melihat pembuatan ruangan isolasi di RSUD Kardinah, Tegal, Jawa Tengah, Rabu (30/6/2021). Akibat meningkatnya kasus COVID-19 pihak RS akan menambah 24 tempat tidur karena keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) untuk isolasi pasien COVID-19 sudah mencapai 86 persen dan ICU COVID-19 100 persen.
Foto: ANTARA/Oky Lukmansyah
Warga melihat pembuatan ruangan isolasi di RSUD Kardinah, Tegal, Jawa Tengah, Rabu (30/6/2021). Akibat meningkatnya kasus COVID-19 pihak RS akan menambah 24 tempat tidur karena keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) untuk isolasi pasien COVID-19 sudah mencapai 86 persen dan ICU COVID-19 100 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan penambahan kasus positif pada Rabu (30/6) yang kembali mencetakkan rekor tertingginya, yakni mencapai 21.807 kasus baru. Dari penambahan kasus positif harian ini, lima provinsi dari Pulau Jawa kembali menjadi kontributor terbesar.

Satgas mencatat, DKI Jakarta menjadi penyumbang tertinggi kasus positif yang mencapai 7.680 kasus. Diikuti Jawa Barat dengan 4.473 kasus, di posisi ketiga yakni Jawa Tengah menambahkan 2.335 kasus baru.

Baca Juga

Kemudian Jawa Timur menambahkan 1.203 kasus baru dan DI Yogyakarta menambahkan 892 kasus. Kenaikan kasus positif yang sangat tajam dalam beberapa pekan terakhir ini selalu dikontribusikan oleh provinsi-provinsi dari Pulau Jawa.

Sebelumnya, menurut Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, tiga provinsi di Pulau Jawa juga tercatat memberikan kontribusi besar pada lonjakan kasus yang terjadi di puncak kasus pertama pada Januari 2021 dan juga puncak kasus kedua pasca libur lebaran. Provinsi tersebut yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan kemudian disusul Jawa Timur.

“Tiga provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, disusul Jawa Timur sama-sama berkontribusi besar pada kenaikan kasus baik pada puncak pertama maupun puncak kedua,” kata Wiku dalam paparannya.

Presiden Jokowi pun mengungkapkan rencana pemerintah untuk memberlakukan PPKM darurat guna mengendalikan lonjakan kasus yang semakin tak terkendali ini. PPKM darurat ini nantinya akan diberlakukan di Jawa dan Bali yang menyumbang tertinggi kenaikan kasus positif secara nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement