REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Komisi II DPRD Jawa Barat mendesak Bulog mempercepat penyerapan gabah petani untuk mengatasi anjloknya harga gabah kering panen di Kabupaten Karawang dan sejumlah daerah di Jawa Barat.
"Masalah anjloknya harga gabah ini harus segera diatasi. Bulog harus segera mempercepat penyerapan gabah petani," kata Ketua Komisi II DPRD Jawa Barat Rahmat Hidayat Djati, di Karawang, Rabu (30/6).
Kejadian harga gabah yang anjlok sering terjadi saat musim panen. Masalah tersebut harus segera diatasi agar tidak terjadi berulang setiap musim panen.
Ke depan pihaknya akan mendorong gerakan lumbung desa di wilayah Jawa Barat, khususnya di Karawang yang terkenal dengan daerah lumbung padi nasional. Menurut dia, pihak yang bertanggung jawab atas anjloknya harga gabah adalah pemerintah. Sebab ada campur tangan pemerintah dalam menentukan harga gabah, yakni harga pembelian pemerintah (HPP).
Sementara itu, sejumlah petani di Karawang, Jawa Barat, sebelumnya mengeluhkan anjloknya harga gabah kering panen yang dibeli di bawah HPP. Penjualan gabah kering panen di bawah HPP seperti di wilayah Telukjambe, harga gabah Rp3.000-3.500 per kilogram dan di Kecamatan Kutawaluya Rp3.600-3.800.Kemudian penjualan gabah di wilayah Kecamatan Tirtajaya dan Pedes harga gabah Rp3.500-4.000 per kilogram.