Rabu 30 Jun 2021 09:15 WIB

Pusat Isolasi Berbasis Masyarakat Segera Beroperasi

Ada tiga titik tempat yang akan digunakan sebagai pusat isolasi berbasis masyarakat

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Hiru Muhammad
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto meninjau persiapan tenda darurat di RSUD Kota Bogor.
Foto: dok shabrina zakaria
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto meninjau persiapan tenda darurat di RSUD Kota Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Pekan ini, tenda darurat di RSUD Kota Bogor, pusat isolasi berbasis masyarakat dan Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor akan mulai beroperasi. Hal itu merupakan upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menambah tempat tidur isolasi pasien Covid-19.“Jadi pada pekan ini, tenda darurat beroperasi, pusat isolasi beroperasi, RS Lapangan juga beroperasi. Jadi pekan ini kita tambah ratusan untuk tempat tidur isolasi,” kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto.

Bima Arya mengatakan, berdasarkan pantauannya, ada tiga titik tempat yang akan digunakan sebagai pusat isolasi berbasis masyarakat berupa bangunan kost, wisma milik warga, dan gedung sebaguna. Dimana ketiganya terletak masing-masing di Kelurahan Cimahpar, Curug, dan Babakan.

Tempat-tempat tersebut, kata Bima Arya, akan segera diverifikasi oleh pemerintah wilayah setempat agar bisa segera digunakan. Lantaran, kebutuhan tempat tidur untuk pasien Covid-19 sudah mendesak.

“Nanti akan diverifikasi oleh wilayah agar berjalan cepat, karena kita butuh cepat. Sistemnya swadaya, jadi warga sekitar urunan sumbangan untuk dicari tempat tidur dan sebagainya. Karena kalau proses anggaran normal tidak mungkin terkejar,” jelas dia.

Tidak hanya di tiga kelurahan tersebut, sambung Bima Arya, kelurahan-kelurahan lain di Kota Bogor juga mengajukan tempat untuk dijadikan pusat isolasi berbasis masyarakat. Selain itu, tenaga kesehatan (nakes) dari puskesmas setempat akan melakukan visitasi. Juga untuk memberikan pasokan obat-obatan

“Puskesmas terdekat melakukan visitasi dari nakesnya, supply obat-obatan. Kalau sisanya swadaya masyarakat saja, jadi saya minta camat dan lurah, LPM, PKK, urun rembuk untuk supply kebutuhan yang ada,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno memaparkan, ketersediaan tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di Kota Bogor mencapai 83 persen."Dari 981 tempat tidur khusus perawatan pasien Covid-19 yang tersebar di 21 rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bogor, 814 diantaranya sudah terisi. Atau sudah terisi 83 persen dari kapasitas yang tersedia," ucapnya. 

Saat ini, Pemkot Bogor mengupayakan penambahan tempat tidur isolasi untuk pasien Covid-19. Pada awal pekan lalu, jumlah tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 sebanyak 856, sedangkan pada pekan ini sudah bertambah menjadi 981 tempat tidur.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement