Selasa 29 Jun 2021 10:23 WIB

Ridwan Kamil: Perpres Metropolitan Rebana Segera Turun

Saat ini telah disiapkan 13 kawasan yang diperuntukkan area perindustrian

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Foto udara proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Pelabuhan Patimban akan menjadi pusat pertumbuhan kota metropolitan baru dalam pengembangan segitiga emas Rebana, serta diharapkan dapat menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru yang terdiri dari pekerjaan dalam kawasan industri dan juga sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Foto udara proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Pelabuhan Patimban akan menjadi pusat pertumbuhan kota metropolitan baru dalam pengembangan segitiga emas Rebana, serta diharapkan dapat menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru yang terdiri dari pekerjaan dalam kawasan industri dan juga sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan pengembangan kawasan Metropolitan Rebana segera mengantongi peraturan presiden. 

Dengan Perpres, pemerintah pusat mendukung penuh Metropolitan Rebana dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi di Pulau Jawa khususnya Jabar. 

“Kami akan diberikan perpres pengembangan wilayah Metropolitan Rebana oleh Presiden Jokowi. Ini merupakan dasar hukum bahwa APBN akan all out untuk membantu,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Senin petang (28/6). 

Emil menjelaskan, Perpres Metropolitan Rebana menyusul Perpres KEK Lido di Kabupaten Sukabumi. Sehingga, pembangunan antara utara dan selatan Jabar seimbang. 

“Nantinya akan digabung dengan Perpres Jabar selatan. Kalau wilayah Rebana sebagai lompatan, sedangkan Jabar selatan adalah kesetaraan,” katanya.

Menurutnya, urgensi yang dihadirkan pada pembentukan kawasan Metropolitan Rebana adalah meningkatkan daya saing yang akan berdampak pada pertumbuhan investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional. Kemudian, mendukung instrumen percepatan pembangunan ekonomi khususnya di Pulau Jawa terutama Jabar. 

“Kawasan Rebana berdasarkan rekapitulasi program prioritas, terdapat total 81 proyek prioritas dengan nilai Rp234,59 triliun, pembiayaan terdiri dari APBN, APBD, swasta BUMN/BUMD,” papar Emil.  

Saat ini, kata dia, telah disiapkan 13 kawasan yang diperuntukkan area perindustrian antara lain Cipali Subang barat, Cipali Subang timur, Cipali Indramayu, Buton, Kertajati, Jatiwangi, Cirebon, Krangkeng, Tukdana, Balongan, Losarang, Patrol dan Patimban.

“Nah itulah singkatnya. Mungkin suatu hari nanti lapangan pekerjaan akan hadir di kawasan Metropolitan Rebana dengan sebuah wilayah yang canggih semuanya hi-tech. Itulah warisan saya bagian Jabar utara. Untuk itu kepada kepala daerah jangan berpikir sektoral tapi juga berpikir integrasi,” katanya. 

Menurutnya, Metropolitan Rebana diproyeksikan mendongkrak perekonomian hingga 7,16 persen, membuka peluang 4,39 juta lapangan pekerjaan dan meningkatkan investasi hingga 7,77 persen.

“Saya berharap dengan dilepasnya tim jelajah Metropolitan Rebana II akan semakin memudahkan masyarakat mencari informasi seputar pengembangan kawasan ini, juga ikut mempromosikan dan mensosialisasikan peluang investasi di rebana metropolitan,” katanya. 

Metropolitan Rebana, kata dia, ke depan  akan diintegrasikan oleh sebuah sistem. Karena, Rebana menghubungkan tiga titik penting: Kertajati, Patimban dan Cirebon. 

“Maka dari itu kami tidak mau membangun kawasan industri seperti di Bekasi dan Karawang. Membangun ekonomi tapi tidak membangun peradaban. Sehingga akhirnya pekerja pabrik jauh dari tempat tinggal dan terjadilah kesenjangan sosial,” katanya.

Oleh karena itu, kata dia, sebagai arsitek dan urban planner, Rebana akan hadir dengan konsep life, work, play dan harus ada mal, alun-alun. Pabrik-pabrik sebagai pelengkapnya.  "Nah inilah konsep yang sedang kami jaga,” katanya. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement