REPUBLIKA.CO.ID,PANGKALPINANG -- Selama ini, di tengah masyarakat khususnya Bangka Belitung, masih banyak orang yang menyembelih hewan kurban maupun hewan lainnya tidak mengikuti prosedur dengan baik sesuai ketentuan dan syariat Islam. Sehingga kualitas daging yang dihasilkan menjadi kurang baik.
Hal tersebut dinyatakan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman saat membuka secara resmi Kegiatan Pelatihan Juleha dan Manajemen Ibadah Kurban bagi Pengurus Masjid dan Panitia Kurban yang berlangsung di Gedung Mahligai Rumah Dinas Gubernur Babel, Ahad (27/6).
"Orang menganggap menyembelih hewan kurban itu biasa-biasa saja, ternyata jika kita tidak mengikuti aturan wajib dalam penyembelihannya, maka akan berpengaruh kepada kesehatan manusia, juga berpengaruh terhadap kehalalan daging tersebut serta mengurangi keberkahannya," ujar Gubernur Erzaldi.
Untuk itu, Gubernur Erzaldi berharap agar pengurus Juru Sembelih Halal (Juleha) dapat membentuk komunitas, sehingga Juleha dapat memasyarakat di Bangka Belitung.
Menurut gubernur, kegiatan seperti ini sangat bagus dan perlu di dukung karena di dalam penyembelihan hewan kurban, harus dilakukan dengan baik. Bapak tiga anak ini mendukung penuh kegiatan Juleha.
Dirinya berharap kedepan, masyarakat muslim di Bangka Belitung dapat dilatih oleh pengurus Juleha apabila akan menyembelih hewan dengan berpijak pada aturan-aturan yang dianjurkan dalam Agama Islam.
Sehingga, Bang ER, panggilan akrab gubernur mengatakan bahwa komunitas Juleha harus dibentuk. Tujuannya tidak lain agar masyarakat dapat melakukan penyembelihan hewan sesuai aturan dan benar.
"Perlu penyempurnaan lebih lanjut terhadap tujuan penyembelihan, serta penyediaan daging yang betul-betul dilaksanakan dengan baik dan halal. Saya berharap teknik Juleha dapat diterapkan di seluruh Bangka Belitung, karena pelatihan hari ini instrukturnya dari Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan para ahli di bidang ini," tutur Bang ER.
Sementara itu, Ketua Juleha Babel, Nanang Lasmana dalam sambutan mengatakan, kegiatan pelatihan penyembelihan hewan halal merupakan upaya dalam menjalankan sunah Nabi Muhammad saw. Dirinya juga menjelaskan, Juru Sembelih Babel sudah melakukan pelatihan di dua tempat, dan pelatihan hari ini merupakan yang ketiga.
"Juru Sembelih Babel muncul dan mulai mengedukasi masyarakat Babel karena ini sangat penting, sehingga ilmu seperti ini harus disebarkan kepada masyarakat sesuai tuntunan syariat Islam," ungkapnya.
Lebih jauh Nanang mengungkapkan, bahwasanya petugas Juleha sudah berbadan hukum sejak tahun 2020 dan telah diakui oleh pemerintah. Untuk itu, bagi yang mengikuti pelatihan ini diharapkan dapat melakukan penyembelihan hewan sesuai dengan tuntunan, sehingga daging yang dihasilkan sehat, halal serta dapat di konsumsi dan meningkatkan imun tubuh terutama di era Covid-19.
Adapun materi kegiatan yang dipraktikkan selama pelatihan antara lain adalah penyembelihan halal sesuai standar kompetensi, praktik perebahan sapi dan penyembelihan kambing, manajemen pelaksanaan kurban, dan tanya jawab seputar materi.