REPUBLIKA.CO.ID, GARUT--Dinas Kesehatan Kabupaten Garut menyebut persediaan tabung oksigen untuk merawat pasien di sejumlah puskesmas mulai berkurang. Pihaknya juga kesulitan untuk mencari tabung oksigen di pasaran.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Maskut Farid mengakui tabung oksigen untuk pasien di daerahnya mulai mengalami kelangkaan. Menurut dia, saat ini pihaknya susah untuk mencari tabung oksigen.
"Kemarin saya sudah bel ke perusahaan, jadi memang sekarang agak susah, tapi diusahakan didrop secepatnya," kata dia, Jumat (24/6).
Penyebab tabung oksigen mulai langka diduga karena permintaan tinggi. Sementara perusahaan kesulitan menyediakan tabung untuk oksigen. Sebab, harga tabung melonjak dari semula Rp 1 juta per tabung menjadi Rp 2,5 per tabung.
Akibat kelangkaan itu, sempat ada sejumlah puskesmas yang kehabisan stok tabung oksigen. "Kemarin sempet kosong, di pasaran juga sulit. Kita terus atasi terus," kata dia.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengklaim persediaan tabung oksigen secara keseluruhan di daerahnya masih aman. Kendati demikian, ia tak memungkiri terdapat satu atau dua daerah yang mengalami kekurangan persediaan tabung oksigen. "Saya kira (untuk di Garut) bisa diselesaikan dulu oleh Bupati. Kalau sudah bendera putih, baru kita turun," ujar dia.