Jumat 25 Jun 2021 15:59 WIB

Gantikan Suhariyanto, Margo Yuwono Resmi Menjabat Kepala BP

Margo Yuwono menggantikan Suhariyanto yang sebelumnya memimpin BPS sejak 2016.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Sekretaris Utama Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono, resmi menjabat sebagai Kepala BPS terhitung mulai Jumat (25/6).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Sekretaris Utama Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono, resmi menjabat sebagai Kepala BPS terhitung mulai Jumat (25/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Utama Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono, resmi menjabat sebagai Kepala BPS terhitung mulai Jumat (25/6). Margo Yuwono menggantikan Suhariyanto yang sebelumnya memimpin BPS sejak 2016.

Pelantikan dilakukan langsung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Soeharso Monoarfa secara virtual. "Saya sebagai Menteri PPN/Bappenas dengan ini resmi melantik saudara dalam jabatan baru di lingkungan BPS. Saya percaya bahwa saudara akan melaksanakan tugas sebaik-baiknya sesuai tanggung jawab yang diberikan," kata Soeharso dalam pelantikan.

Keputusan pengangkatan Kepala BPS baru mengacu kepada Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 79/TPA/2021 tentang pemberhentian dari jabatan pimpinan utama dan madya dan pengangkatan jabatan pimpinan utama di lingkungan BPS.

"Saya ucapkan selamat semoga saudara dapat mengemban tugas dan fungsi dengan penuh amanah dan mampu melaksanakan peraturan perundang-undangan demi tumbuh kembangnya BPS yang kredibel," kata Soeharso menambahkan.

Ia menyampaikan, pemerintah berharap BPS sebagai lembaga otoritas data terus meningkatkan kiprah dan menghasilkan data berkualitas serta terpercaya. Menurut dia, tuntutan akan keberadaan data yang akurat dan objektif juga cepat dan kredibel menjadi sangat penting ketika pemerintah juga harus mengambil kebijakan dalam waktu cepat.

Data yang berkualitas akan berdampak pada ketepatan kebijakan yang diambil. "Apalagi di saat pandemi seperti ini data berkualitas dan aktual dengan analisis yang sangat baik sangat diperlukan. Bukan hanya oleh pemerintah tapi masyarakat luas dan dunia usaha," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement