Jumat 25 Jun 2021 10:53 WIB

Varian Alpha, Beta, Delta Vs Kesiapan Jakarta Menurut Anies

Anies menegaskan, DKI Jakarta siap menghadapi segala kondisi terkait pandemi.

Petugas mengecek tempat tidur lipat untuk pasien OTG di Aula Masjid Hasyim Asyari, Jakarta Barat, Rabu (23/6). Sebanyak 100 tempat tidur lipat disiapkan di Aula Masjid Hasyim Asyari untuk dijadikan tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 status orang tanpa gejala (OTG) mengingat jumlah kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta mengalami peningkatan beberapa hari terakhir. Republika/Thoudy Badai
Foto:

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesdan menegaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap menghadapi segala kondisi terkait penanganan Covid-19. Menurutnya, Jakarta sedang menjelang memasuki fase genting pandemi.

"Kita siap menghadapi segala kondisi apa pun, kita bismillah, tapi tidak boleh takabur," kata Anies saat menyambangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kramat Jati di Jakarta Timur, Kamis (24/6) malam.

Saat ini, Anies mengatakan, situasi dan kondisi pasien Covid-19 di Jakarta masih bisa ditangani, tetapi masyarakat pun harus mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya menekan laju kasus Covid-19. Anies menyatakan, usaha penanganan Covid-19 perlu didukung kebijakan pemerintah dan kedisiplinan masyarakat menjaga protokol kesehatan serta mengurangi kegiatan yang tidak penting di luar rumah.

"Apa pun kita ikhtiarkan, tapi ini harus dua-duanya kita menambah jumlah tempat tidur menambah jumlah tenaga medis dan obat, tapi kalau jumlah pasien tidak dikendalikan, bertambah terus, akan repot," ujar Anies.

 

 

 

 

Pemprov DKI Jakarta telah menambah jumlah rumah sakit yang menangani Covid-19 dari 103 rumah sakit menjadi 140 rumah sakit. Total rumah sakit di Jakarta mencapai 193 rumah sakit dan Pemprov DKI memiliki 32 RSUD terdiri atas 13 rumah sakit umum daerah (RSUD) khusus menangani Covid-19 dan 19 RSUD lainnya dibagi 60 persen menangani pasien Covid-19 dan 40 persen melayani pasien umum.

Anies juga mengatakan, fasilitas tenda darurat untuk ruang rawat inap pasien Covid-19 telah dipasang pada 22 rumah sakit, termasuk RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran. Pemasangan tenda darurat ini bertujuan menampung pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan dan rawat inap, seiring dengan keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di sejumlah rumah sakit DKI yang sudah penuh.

"Tenda yang sudah dipasang di rumah sakit terdapat 20 unit dan dua unit lainnya di RS Wisma Atlet, stoknya masih ada delapan dan masih bisa ditambah," kata Anies.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya menyikapi ledakan kasus ini dengan mempersiapkan semua upaya yang untuk menekan lonjakan kasus yang lebih masif. Pihaknya terus bekerja sama dan membahasnya dengan Forkopimda Jakarta, epidemiolog, para pakar, Satgas Covid-19 pusat, dan pemerintah pusat.

"(Pemprov) terus berdiskusi, berdialog ya menyiapkan regulasi, kebijakan pengawasan dan penindakan, memperbanyak pengawasan, menambah jumlah aparat, menambah fasilitas rumah sakit, tempat tidur ruang ICU, laboratorium, masker, dan alat tes PCR," ujar Ariza kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Kamis (24/6).

Salah satu yang terus dikaji adalah efektivitas PPKM mikro yang berlaku sejak 22 Juni hingga 5 Mei. "Kita lihat apakah pengetatan PPKM mikro ini dirasa cukup atau tidak," ujarnya.

Dengan semua upaya itu, Ariza yakin pihaknya bisa menangani masalah Covid-19 di Ibu Kota. "Insya Allah, DKI  tetap bisa menangani masalah Covid ya," ucap Ariza.

"Paling penting kerja sama dengan seluruh warga DKI, tetap laksanakan protokol kesehatan, tidak ada pilihan, laksanakan protokol kesehatan," ujarnya.

Hari ini (24/6), kasus harian di Jakarta memecahkan rekor dengan 7.505 kasus baru. Sebanyak 15 persen atau 1.112 kasus di antaranya adalah anak-anak. Kini, terdapat 912 klaster keluarga dan 105 klaster perkantoran di Jakarta.

photo
Gejala Covid-19 terkait varian Delta. - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement