REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Penyebaran virus Corona (Covid-91) di Kota Depok semakin mengganas. Penularannya kini mengancam anak di bawah lima tahun (Balita), anak-anak dan remaja.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok per 20 Juni 2021, sebanyak 10.634 anak Balita, anak-anak dan remaja usia 0-19 tahun terkonfirmasi positif Covid-19.
"Hingga kemarin kami mencatat anak dan remaja yang terpapar selama pandemi Covid-19 mencapai 10.634 kasus atau 19,23 persen,” ujar Juru Bicara (Jubir) Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana saat dihubungi, Kamis (24/6).
Menurut Dadang, para anak-anak dan remaja kebanyakan tertular Covid-19 dari orang tua yang bekerja kantoran. "Dengan demikian, anak dan remaja di Depok itu tertular dari klaster perkantoran hingga klaster keluarga. Selain juga, penularan Covid-19 anak dan remaja terjadi karena mereka abai protokol kesehatan (Prokes), sering berkumpul tanpa masker," jelasnya.
Lanjut Dadang, pihaknya meminta orang tua saat pulang kerja ke rumah tidak bersentuhan langsung dengan anak sebelum membersihkan diri, mandi, dan sebagainya. "Setelah memastikan diri telah bersih, orang tua dapat berinteraksi dengan anak sehingga anak dapat terhindar dari penularan Covid-19," tuturnya.
Ia menambahkan, selain itu, orang tua dapat memberikan pengawasan kepada anak dan remaja yang beraktivitas atau bermain di luar rumah. "Orang tua dapat mengingatkan kepada anak-anak dan remaja untuk selalu menerapkan Prokes dan tidak keluar apabila tidak memiliki kepentingan," harap Dadang.
Saat ini, ungkap Dadang, didapati ada 3.688 RT zona hijau, 1.502 RT zona kuning, 99 RT zona oranye 99 dan dua RT zona merah. "Data per 20 Juni, ada penurunan RT zona hijau. Saat ini, Kota Depok masih berstatus zona oranye. Belum keluar data terbaru dari Satgas Penanggulangan Covid-19 Pemerintah Pusat," ungkapnya.