REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Bekasi terus bertambah. Kini, pasienyang datang ke RSUD Chasbullah Abdulmadjid (CAM), Kota Bekasi, meluber hingga ke depan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Sebelumnya, pihak RSUD memang telah mendirikan tiga tenda darurat di depan IGD rumah sakit. Hal ini dilakukan lantaran ruang IGD tak mampu lagi menampung jumlah pasien umum maupun Covid-19 yang berdatangan.
Direktur Utama RSUD CAM Kota Bekasi, dr Kusnanto Saidi, mengatakan, pasien sudah penuh pada saat hari kedua tenda didirikan.
"Kita baru pasang tenda di hari kedua, begitu pasang tenda malam, paginya sudah penuh dengan 30 bed pasien yang kita sediakan dan tenda ini adalah sebagai triase," jelas Kusnanto, kepada wartawan, Kamis (24/6).
Selama ini, triase berada di dalam IGD, fungsinya untuk mengurai apakah pasien ini terindikasi Covid 19 atau tidak. Setelah terindikasi Covid 19, baru pasien masuk ke dalam ruang IGD."Jadi ruang IGD yang ada sekarang kita jadikan sebagai ruang rawat inap Covid-19," kata Kusnanto.
Saat ini, ada 368 pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD CAM. Sebanyak 65,5 persen masyarakat yang dirawat itu ber-KTP Kota Bekasi. Sisanya, sebanyak 36,5 persen ber-KTP nonkota Bekasi.
Sementara itu, Pemerintah Kota Bekasi, belum memberikan tanggapan. Di website resmi pemkot, tercantum bahwa jumlah kasus Covid-19 Kota Bekasi bertambah 1.835 kasus pada Rabu (23/6).
Sampai berita ini ditayangkan, Kepala Bidang Pencegahan, dan Penganggulangan Penyakit (P2P), Dinkes Kota Bekasi, Vevi Herawati, belum dapat merespons pertanyaan Republika terkait jumlah penambahan kasus Covid-19 baru di Kota Bekasi.
Begitupun dengan jumlah korban yang meninggal dunia. Jika merujuk data website resmi di corona.bekasikota.go.id, jumlah kasus pada Kamis (24/6), kasus bertambah 671 orang.
Jumlah kasus kumulatif mencapai 50.248 kasus, dengan jumlah orang yang diisolasi mencapai 3.652 orang. Sementara itu, jumlah kasus meninggal dunia akibat Covid-19 dilaporkan sebanyak 11 orang.