REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Nasional Sahabat Airlangga, Deden Nasihin menilai positif ziarah yang dilakukan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto ke Pemakaman Astana Oetara, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Ziarah tersebut dilakukan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu pada pekan lalu.

"Ziarah itu merupakan gabungan dari budaya Islam dan Jawa juga sebagai salah satu implementasi dari ajaran wali songo," kata Deden Nasihin dalam keterangan, Rabu (23/6).

Dia mengatakan, ziarah merupakan sikap menghargai, menghormati dan mengenang jasa dan kesalehan yang diziarahi untuk kemudian diteladani keshalehannya. Menurutnya, ziarah kubur ke makam keluarga juga membuktikan seseorang tak sekadar fokus pada urusan dunia.

"Ziarah kubur itu mengingatkan kita akan kematian. Artinya, Pak Airlangga itu selalu menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat," katanya.

Astana Oetara merupakan kompleks pemakaman Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara VI beserta keluarga, kerabat dan abdi dalam. Deden mengatakan, makam-makam yang diziarahi Airlangga juga termasuk orang-orang saleh dan waliullah. 

Dia mengungkapkan, Airlangga juga masih memiliki trah Mangkunegara. Seperti diketahui, Mangkunegara VI merupakan raja yang berhasil menorehkan prestasi bagi Praja Mangkunegaran setelah berhasil merreformasi praja dari kebangkrutan.

"Jadi tak heran jika Pak Airlangga berhasil menjalan tugasnya sebagai Menko Bidang Perekonomian. Ini sesuatu yang layak disyukuri," kata Deden lagi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika