REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berencana untuk membuka pariwisata berbasis vaksin di wilayah Bali. Para wisatawan yang mengunjungi Bali bisa langsung mendapatkan vaksin secara gratis. Hal itu sekaligus untuk menarik minat kunjungan wisata ke Bali.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan, rencana tersebut mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo. Saat ini, pihaknya masih berkoordinasi lebih lanjut bersama Pemerintah Provinsi Bali.
"Kita berikan opsi utama agar wisatawan yang datang ke Bali dapat vaksin sehingga bukan hanya masyarakat Bali saja tapi wisatawan yang masuk bisa dalam kondisi divaksin," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Selasa (22/6).
Sandiaga menjelaskan, rencana program tersebut sejauh ini masih dikhususkan untuk wisatawan nusantara. Ia meyakini, penawaran tersebut akan membuat daya tarik yang kuat bagi masyarakat Indonesia untuk berwisata ke Bali. Adapun penawaran itu menjadi opsi karena sejumlah negara lain telah membuat program yang sama.
"Kenapa Bali? Karena Bali butuh wisatawan dan ekonominya terkontraksi hingga minus 9 persen kuartal pertama tahun ini. Bahkan saya dapat informasi kemungkinan di kuartal kedua minus 6,8 persen," kata dia.
Sejauh ini, ia mengklaim telah berkoordinasi langsung dengan Menteri Kesehatan ihwal penggunaan vaksin tersebut. Ia pun berharap program tersebut sekaligus bisa menjadi sarana untuk mempercepat distribusi vaksin.
"Setelah diumumkan nanti itu bisa langsung dijalankan karena ini bagian untuk mendorong pemberian vaksin secara masif dan luas," ujarnya.
Adapun untuk wisatawan mancanegara, Sandiaga menjelaskan, berdasarkan arahan presiden, warga asing bisa menggunakan vaksin gotong royong yang dilakukan secara mandiri. Hal itu perlu melalui koordinasi dengan Menteri Koordinator Perekonomian dan Kementerian BUMNn perihal BUMN yang menyiapkan vaksin berbayar tersebut.