REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir menilai banyak hal yang bisa diteladani dari Proklamator RI Soekarno. Haedar mengatakan, dari segudang teladan itu, setidaknya ada lima ringkasan yang bisa diikuti oleh para pecinta Putra Sang Fajar itu.
Menurut Haedar, selama 70 tahun Bung Karno hidup, Bapak Bangsa tersebut telah menorehkan tinta emas bagi perjalanan bangsa. Dia meminta pihak-pihak yang mengenang Bung Karno saat ini, tidak hanya mengenal secara ritual, tetapi mengambil sari dari jejak langkah pria kelahiran 6 Juni 1901 itu.
"Pertama, Bung Karno telah memberikan contoh bagi kita sebagaimana para pendiri bangsa dan pejuang bangsa di negeri tercinta, yakni pengkhidmatan, perjuangan, dan pengorbanan yang tanpa pamrih untuk Indonesia, baik sewaktu melawan penjajah maupun setelah Indonesia merdeka," kata Haedar menyambut Haul Ke-51 Bung Karno, 21 Juni 2021.
Haedar menyatakan bahwa Bung Karno sampai harus dibuang ke Ende, ke Bengkulu, dan diasingkan ke berbagai tempat. Bahkan, Bung Karno pernah dipenjara di Bandung.
"Yang kedua, kita belajar dari Bung Karno adalah sosok yang bersahaja dan mencintai rakyat kecil. Sampai akhir hayatnya, kita kenal Bung Karno tidak punya harta dan materi, tetapi sejarah perjalanannya sangat mencintai rakyat kecil, lahir dan batin," kata dia.