REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyiapkan anggaran senilai Rp 2,6 triliun untuk 362.974 sambungan gas rumah tangga pada enam kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Pemkab Bogor sangat mendukung program itu. Karena tidak mungkin pemerintah daerah bisa menganggarkan sendiri melihat kebutuhan dana sebesar itu. Saya berterima kasih kepada Kementerian ESDM karena Kabupaten Bogor jadi salah satu daerah percontohan dalam jaringan gas rumah tangga ini," kata Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan.
Menurutnya, enam kecamatan yang menjadi sasaran pemasangan jaringan tersebut yaitu Cibinong, Bojonggede, Sukaraja, Gunungputri, Citeureup, dan Babakanmadang. Pemasangan jaringan gas dilakukan di 57 desa/kelurahan enam kecamatan tersebut.
Di samping itu, kini di Kabupaten Bogor telah terdapat jaringan gas rumah tangga sebanyak 5.120 sambungan, tersebar di Cibinong 2.006 sambungan dan Bojonggede 3.114 sambungan.
"Tapi itu mau kami cek lagi. Masih aktif atau tidak. Agar tidak bertabrakan dengan jaringan pipa yang akan dibangun," kata politisi Partai Gerindra itu.
Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi Kemen ESDM, Noor Arifin Muhammad menjelaskan, sambungan gas bumi untuk rumah tangga itu sudah sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Nasional (RPJMN) 2019-2024.
Dalam RPJMN, pemerintah menargetkan 3,5 juta hingga 4 juta sambungan gas rumah tangga hingga 2024. Dalam upaya percepatan, pemerintah menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), salah satunya Pemkab Bogor.
"Kerja sama dengan pihak swasta dan pemerintah daerah. Tahun ini, kami kerja sama dengan 13 kota/kabupaten. Salah satunya Kabupaten Bogor. Nilai kerjasamanya sekitar Rp 2,6 triliun untuk 360 ribuan sambungan gas rumah tangga," kata Noor.