Ahad 20 Jun 2021 03:50 WIB

Angka Stunting Tabalong Turun Menjadi 11,51 Persen

Untuk menurunkan angka stunting diperlukan kerja sama semua pihak.

ilustrasi Stunting
Foto: Republika/Mardiah
ilustrasi Stunting

REPUBLIKA.CO.ID, TABALONG -- Pemerintah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, berhasil menurunkan jumlah kasus kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dari 44,5 persen menjadi 11,51 persen. Bupati Tabalong Anang Syakhfianidi Tabalong, Sabtu (19/6) mengatakan angka kekerdilan atau kondisi gagal pertumbuhan pada anak karena kekurangan gizi di Kabupaten Tabalong mengalami penurunan. "Untuk menurunkan angka stunting (kekerdilan) diperlukan kerja sama semua pihak termasuk masyarakat dan orang tua," ungkap Anang.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo saat berkunjung ke Tabalong membahas penanganan dan percepatan penurunan angka kekerdilan. Dia juga memotivasi dan memberikan dukungan dalam pelaksanaan program KB. Termasuk pelaksanaan kontrasepsi yang mantap.

Baca Juga

Di samping itu, mobilisasi dan membantu para bidan dan dokter yang melakukan Metode Operasi wanita maupun pria melalui Dana Alokasi Khusus.

Menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 angka kasus kekerdilan di Indonesia pada 2024 ditargetkan turun menjadi 14 persen dari sekitar 27 persen. 

Hasto mengemukakan perlunya strategi khusus dan reorientasi program untuk mempercepat penurunan kasus kekerdilan. BKKBN akan melakukan program bina keluarga, menyasar keluarga yang memiliki anak di bawah usia lima tahun dan juga di bawah dua tahun.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement