REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan dr Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, program vaksinasi gotong royong sudah mencapi 90 ribu dosis. Program tersebut dilakukan sebagai bagian upaya proses vaksinasi 181 juta penduduk Indonesia untuk mencapai herd immunity.
"Jadi, semua tentu akan terlibat termasuk perseroan terbatas (PT), badan usaha yang akan melakukan vaksinasi gotong royong untuk karyawan dan setiap badan hukum dibolehkan," kata Maxi dalam acara Pembukaan Program Vaksinasi Gotong Royong Danone Indonesia di Sentul International Convention Center (SICC), Kamis (17/6).
Dia berharap dukungan dari program Vaksin Gotong Royong akan terus mempercepat upaya vaksinasi. Sebab, Presiden sudah meminta agar mencapai 181 juta orang yang menerima vaksin sampai Desember nanti. Sampai kemarin, sudah ada 600 ribu dosis per hari yang diterima. "Kami harapkan di akhir bulan ini sudah capai satu juta dosis per hari. Pak Presiden minta Juli, tapi kami percepat kalau bisa pada 20-an Juli sudah capai satu juta dosis per hari," ujar dia.
Setelah bulan Juli, Maxi menyebut tidak bisa hanya satu juta dosis vaksin per hari karena vaksin pada Juli, Agustus, dan seterusnya termasuk vaksin program dan Gotong Royong sudah dialokasikan di atas 40 juta per bulan. Ini berarti, per hari minimal harus dialokasikan sebanyak 1,3 juta dosis. "Ini komitmen kita semua. Pak Presiden mengatakan kita sekarang sedang menghadapi perang vaksinasi," kata dia menambahkan.
Lebih lanjut, Maxi mengatakan, vaksinasi merupakan salah satu cara untuk menanggulangi pandemi Covid-19 dan sudah terbukti. Misal, Amerika Serikat sudah mencapai herd immunity sehingga sudah mulai diberlakukan pelonggaran prosedur kesehatan. Angkat kasus Covid-19 di AS juga sudah menurun sangat jauh. "Kita lihat juga di Bali sudah 50-an persen penduduknya divaksin. Kasus di Bali sudah sangat rendah," ujar dia.