Selasa 15 Jun 2021 06:33 WIB

Uji Lab Mutasi Covid-19 Dipercepat Jadi Sepekan

Sebelumnya, uji lab mutas covid-19 dilakukan dua pekan.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas mengambil sampel dari warga saat tes swab COVID-19 massal di Kendal, Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (14/6/2021). Sekitar 160 warga mengikuti tes swab COVID-19 massal menyusul lima kepala keluarga di kampung itu dinyatakan positif terpapar COVID-19.
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Petugas mengambil sampel dari warga saat tes swab COVID-19 massal di Kendal, Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (14/6/2021). Sekitar 160 warga mengikuti tes swab COVID-19 massal menyusul lima kepala keluarga di kampung itu dinyatakan positif terpapar COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mempercepat proses whole genome sequencing (WGS), sebagai cara untuk mendapatkan cetak biru genetik dari virus Covid-19. WGS juga dilakukan untuk mendapat informasi dan identifikasi mutasi baru serta melacak asal muasal virus, serta mencegah penularan yang lebih luas. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pelaksanaan WGS dipercepat menjadi sepekan, dari sebelumnya dua pekan. Percepatan ini diharapkan bisa membantu pengendalian Covid-19 yang lebih efektif. 

Baca Juga

"Pemerintah mendorong percepatan pelaksanaan pengecekan genome sequencing, yang selama ini dua minggu akan ditekan menjadi satu minggu," kata Airlangga dalam keterangan pers, Senin (14/6). 

Pemerintah masih belum terbuka mengenai sebaran mutasi Covid-19 terbaru. Pakar epidemiologi menduga, ledakan kasus di beberapa daerah seperti Kudus dan Bangkalan, terjadi akibat mutasi Covid-19 yang terlanjur menular. 

Untuk merespons lonjakan kasus ini, pemerintah pun memperpanjang pelaksanaan PPKM mikro, periode 15-28 Juni 2021. PPKM mikro ini menjadi yang kesepuluh dilakukan pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement