REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Ganip Warsito mengajak para tokoh masyarakat, khususnya yang ada di wilayah Madura, Jawa Timur, untuk memperkuat edukasi penerapan protokol kesehatan penanganan COVID-19.Ganip mengatakan dari tiga desa dengan kasus konfirmasi positif COVID-19 di Bangkalan, saat ini sudah mendapatkan penanganan. Di desa tersebut, sudah dilakukan penguatan program protokol kesehatan, salah satunya sterilisasi dengan menyemprotkan disinfektan.
"Saya mengajak para tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat untuk membantu sosialisasi penerapan protokol kesehatan, untuk mengedukasi masyarakat," kata Ganip dio sela kunjungannya di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat.
Kasus konfirmasi positif COVID-19 di Bangkalan melonjak tinggi, dalam beberapa waktu terakhir. Pemerintah daerah setempat telah menyiapkan berbagai upaya untuk menekan penyebaran COVID-19, salah satunya dengan membatasi mobilitas masyarakat.Berdasarkan catatan, kasus baru COVID-19 di Bangkalan bertambah 322 kasus selama dua pekan.
Dari jumlah tersebut, kasus konfirmasi COVID-19 tertinggi terjadi di Kecamatan Arosbaya, Klampis, Geger, dan Bangkalan. Ganip menambahkan upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah setempat untuk membatasi mobilitas masyarakat Madura, bertujuan untuk meminimalisasi penyebaran virus corona ke wilayah lain.
"Pembatasan dilakukan untuk mobilitas, bukan melarang, tapi membatasi agar tidak menyebar," ujar Ganip.
Ganip menambahkan dalam waktu dekat ini pihaknya segera melakukan peninjauan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat di Madura bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.Ganip mengingatkan seluruh masyarakat, bukan hanya di wilayah Madura, untuk tetap menerapkan protokol kesehatan pada saat melakukan aktivitas di luar rumah, karena hingga saat ini pandemi COVID-19 masih belum berakhir.Berdasarkan data dari Provinsi Jawa Timur, di Kabupaten Bangkalan, tercatat secara keseluruhan hingga saat ini ada 2.136 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari jumlah tersebut, 1.357 orang telah sembuh, 207 orang meninggal dunia, dan sisanya masih dalam perawatan.