Jumat 11 Jun 2021 14:15 WIB

Warga Positif Klaster RW di Lembang Bertambah Jadi 79 Orang

Kepala puskesmas menyebut 79 warga yang positif menjalani isolasi mandiri

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas kesehatan dari Puskesmas Cikole mengambil sampel lendir dari seorang anak saat kegiatan rapid test antigen di halaman Kantor Kepala Desa Cibogo, Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (8/6). Dari hasil rapid test (tes cepat) antigen secara acak kepada 100 warga di desa tersebut, sebanyak 28 warga dinyatakan terkonfirmasi reaktif Covid-19 dan 72 warga lainnya non reaktif Covid-19. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas kesehatan dari Puskesmas Cikole mengambil sampel lendir dari seorang anak saat kegiatan rapid test antigen di halaman Kantor Kepala Desa Cibogo, Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (8/6). Dari hasil rapid test (tes cepat) antigen secara acak kepada 100 warga di desa tersebut, sebanyak 28 warga dinyatakan terkonfirmasi reaktif Covid-19 dan 72 warga lainnya non reaktif Covid-19. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Warga di Kampung Ciburial, RW 03, Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat yang terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah dari sebelumnya 41 orang menjadi 79 orang. Hasil tersebut ditemukan berdasarkan uji usap PCR yang dilakukan secara massal.

"Total jadi 79 orang," ujar Kepala Puskesmas Cikole, Iyan Hartono saat dikonfirmasi, Jumat (11/6). Ia menuturkan, seluruh warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 saat ini sedang menjalani isolasi mandiri karena hanya mengalami gejala ringan.

Sebelumnya, pada Senin (7/6) lalu jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 41 orang. Ia mendata para warga terpapar Covid-19 akibat tidak menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin dan juga baik. 

"Kalau menurut saya apa, protokol kesehatan tidak dipakai. Awalnya suami istri menengok keluarga yang sakit dari sana asalnya, yang sakitnya sudah PCR cuma hasilnya belum keluar ternyata positif," katanya.

Pasca itu, ia menuturkan, suami istri tersebut beraktivitas seperti biasa bahkan mengikuti pengajian dengan protokol kesehatan yang cenderung tidak berjalan maksimal. Pihaknya mengetahui suami istri tersebut terpapar Covid-19 pada Jumat kemarin.

"Suami istri aktivitas lumayan karena pengajian jadi aja di pengajian prokes kurang mumpuni. Dari 2 sampai 41 dari hari Jumat (sampai sekarang)," ujarnya. Pihaknya melakukan trasing bekerjasama dengan pihak desa kepada warga yang melakukan kontak erat.

Iyan memastikan tidak terdapat warga yang meninggal akibat terpapar Covid-19 sebab para warga yang positif hanya mengalami gejala ringan seperti batuk dan pilek.

Mereka menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Pihaknya tetap akan melakukan trasing dan uji usap PCR apabila ditemukan kembali warga yang melakukan kontak erat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement