Jumat 11 Jun 2021 13:34 WIB

Kemenhan Borong Delapan Kapal Perang Buatan Italia

Kemenhan dikabarkan telah menandatangani kontrak pembelian kapal perang asal Italia.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Bayu Hermawan
Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 13-14, Jakarta Pusat.
Foto: Dok Kemenhan
Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 13-14, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dikabarkan telah menandatangani kontrak pengadaan sejumlah kapal dengan perusahaan pembuat kapal asal Italia, Fincantieri. Disebutkan, setidaknya ada enam kapal fregat kelas FREMM, serta modernisasi dua kapal fregat bekas kelas Maestrale yang akan dibeli Kemenhan.

"Fincantieri, salah satu grup pembuat kapal terpenting di dunia dan Kemehan Indonesia, telah menandatangani kontrak untuk pengadaan enam fregat kelas FREMM, modernisasi dan penjualan dua fregat kelas Maestrale, dan dukungan logistik terkait," bunyi keterangan yang dikutip dari laman resmi Fincantieri, Jumat (11/6).

Baca Juga

Dalam keterangan itu disebutkan, pesanan tersebut merupakan keberhasilan bagi Fincantieri dan Italia yang memiliki armada 10 kapal FREMM. Menurut mereka, kesepakatan tersebut sangat penting untuk memperkuat kerja sama antara dua negara di kawasan strategis Pasifik.

Disebutkan pula, Fincantieri akan menjadi kontraktor utama untuk keseluruhan program pengadaan tersebut. Pembangunan fregat akan memastikan manfaat kerja yang signifikan tidak hanya untuk beberapa grup galangan kapal Italia di tahun-tahun mendatang.

Mereka mengeklaim, perusahaan lain di sektor tersebut, yaitu Leonardo, serta banyak perusahaan nasional kecil dan menengah juga akan mendapatkan manfaat kerja dari kontrak tersebut. Selain itu, mereka juga akan melihat kans kerja sama dengan galangan PT-PAL, perusahaan lokal Indonesia yang terletak di Surabaya.

"Modernisasi dua kapal kelas Maestrale, yang akan diperoleh Fincantieri dari Angkatan Laut Italia setelah dinonaktifkan, juga akan dilakukan di Italia," bunyi keterangan itu.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement