Rabu 09 Jun 2021 15:08 WIB

2 Ormas di Kota Bekasi Bentrok Gara-gara Perkara Utang

Peminjam utang mengadu ke ormas, dan akhirnya berhadapan dengan ormas.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Joko Sadewo
Ilustrasi Bentrok Ormas
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Bentrok Ormas

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dua kelompok organisasi masyarakat (ormas) di Kota Bekasi terlibat bentrok pada Selasa (8/6) malam. Diduga bentrok terjadi karena persoalan utang piutang.

Kedua ormas tersebut adalah Pemuda Batak Bersatu (PBB) dan Gerakan Masyarakat Aqidah (Gempa). Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Alfian Nurrizal, menuturkan, kericuhan itu terjadi lantaran perkara utang piutang.

"Itu berawal dari utang piutang, saudari Ika kepada koperasi yang mungkin dimiliki perorangan atau dimiliki Pemuda Batak Bersatu (PBB)," kata Alfian, kepada wartawan, Rabu (9/6).

Ika merasa kesulitan melunasi utangnya itu lantaran bunganya yang mencekik. Akhirnya dia minta bantuan dari Ormas Gempa.

"Itu kejadiannya di Bekasi Timur. Kemudian terjadi percekcokan dan dorong-dorongan. Terjadi gesekan di situ. Akhirnya mereka pikir, Gempa ini mau nyelesaiin urusan di Polres. Ternyata, setelah sampai Polres. PBB udah berjubel massa," terangnya.

Berdasarkan penyelidikan polisi, kata Alfian, koperasi tersebut terindikasi koperasi gelap. Sebab, bunga yang dikenakan sangat tinggi. "Koperasi kan untuk menyejahterakan anggota, kalau simpan pinjam kan internal tapi ini sistemnya kayak perbankan," kata dia.

Ika meminjam uang Rp 3,5 juta. Namun, dipotong Rp 300 ribu. Sehingga uang yang dipegang Ika hanya Rp 3,2 juta saja. Pengembaliannya diangsur sebesar Rp 700 ribu sebanyak 7 kali. "Itu hasil dari pengakuan sementara dari bu Ika," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement