REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat bersama petugas gabungan mulai melakukan pembersihan material longsor. Mereka juga meratakan lima rumah warga di Kecamatan Cibeber dengan mengunakan alat manual karena alat berat sulit menjangkau lokasi.
Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan mengatakan proses menyingkirkan material longsor terpaksa dilakukan secara manual melibatkan ratusan petugas dan relawan dari Retana, Tagana, PMI Cianjur, TNI/Polri, dan warga sekitar. "Alat berat tidak dapat menangkau lokasi karena akses jalan yang kecil dan sempit, ditambah beberapa jalan penghubung putus akibat terbawa longsor," katanya, Selasa (8/6).
Ia mencatat belasan rumah warga di Desa Cibokor tertutup material longsor dengan tinggi beragam mulai dari 50 sentimeter hingga satu meter. Material longsor lumpur bercampur dengan pohon bambu berbagai ukuran, bahkan material longsor berupa lumpur masuk hingga ke dalam rumah.
Proses pembersihan tersebut diperkirakan akan memakan waktu berhari-hari karena hanya mengandalkan alat manual, seperti cangkul, garpu, linggis, dan golok. "Kami perkirakan dalam dua hari kedepan pembersihan sudah tuntas, sehingga warga dapat membersihkan rumahnya dari lumpur yang tersisa. Namun hingga saat ini, ratusan jiwa masih mengungsi di dua lokasi milik pondok pesantren di Desa Cibokor," katanya.
Tercatat hingga saat ini 300 jiwa masih mengungsi. Posko kesehatan hingga dapur umum sudah dibangun untuk melayani warga selama berada di pengunsian. Bahkan PMI Cianjur melakukan penyemprotan desinfektan di seluruh area perkampungan dan lokasi pengungsian untuk menghindari penularan Covid-19.
"Kami masih menyiagakan puluhan relawan di lokasi pengungsian, untuk membantu petugas memberikan pelayanan warga yang mengungsi. Relawan PMI juga membantu pelayanan kesehatan dan dapur umum sampai tujuh hari kedepan," kata Ketua PMI Cianjur Rudi Syachdiar Hidayat.