REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sampai saat ini, Kepolisian Republik Indoensia (Polri) belum menerima laporan dugaan kebocoran data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Magelang, Kabupaten Subang, Kota Bogor, dan Kabupaten Bekasi. Diduga kebocoran data yang kembali muncul di RaidForums itu merupakan hasil dari peretasan server Dukcapil.
"Sampai saat ini belum. Polri tetap atensi masalah kebocoran data-data kependudukan," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono saat ditemui di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (8/6).
Kendati demikian, Rusdi menegaskan, dalam pengusutan kasus peretasan atau kebocoran data ia tidak bisa bekerja sendiri. Menurutnya, ada beberapa pihak yang dilibatkan, seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan juga Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menyelesaikan masalah kebocoran data yang kerap terjadi.
"Polri tidak sendiri, bersama-sama dengan instansi lain untuk menyelesaikan masalah ini," kata Rusdi.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arief Fakrullah mengakui adanya kejadian peretasan tersebut. Namun, ia juga sudah melakukan mitigasi untuk penguatan keamanan data di daerah tersebut.
Jaringan yang menggunakan internet publik untuk layanan daring dimatikan dan diperkuat dengan firewall dan sistem pengamanan lain. Zudan mengatakan masalah peretasan sudah diselesaikan pekan lalu.
"Empat layanan online Dukcapil tersebut saya evaluasi karena aspek pengamanan data kurang," kata dia. (Ali Mansur)