Selasa 08 Jun 2021 16:07 WIB

Puan, Anies, dan Simulasi Skenario Empat Paslon Pilpres 2024

Belakangan muncul wacana pasangan Puan-Anies untuk Pilpres 2024.

Puan Maharani (kedua kiri) dan Anies Baswedan (ketiga kiri) bersama beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju. Puan dan Anies belakangan diwacanakan untuk diduetkan dalam Pilpres 2024. (ilustrasi)
Foto:

Parameter Politik Indonesia baru-baru ini menggelar survei terhadap simulasi empat skenario pasangan calon presiden (capres) 2024 mendatang. Skenario pertama, jika pemilihan presiden (pilpres) digelar hari ini diikuti pasangan Prabowo Subianto-Anies Baswedan berhadapan dengan Puan Maharani-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), maka Prabowo-Anies unggul 43,8 persen. Sementara, Puan-AHY hanya 13,9 persen.

"Jadi, kalau ada head to head dua calon Prabowo-Anies, Puan-AHY, maka unggul Prabowo-Anies mengalahkan simulasinya Puan-AHY. Kita juga melihat yang tidak menjawab cukup tinggi 42,3 persen. Ini belum ketahuan yang tidak menjawab apakah suaranya Puan AHY atau tidak memilih yang sesungguhnya," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, Sabtu (5/6).

Simulasi skenario kedua, jika Anies berpasangan dengan AHY melawan Prabowo-Puan, pasangan Anies-AHY unggul dengan 35,9 persen. Sementara, Prabowo-Puan hanya 21,8 persen.

"Kalau melihat orang tidak menjawab atau ragu sekitar 42,3 persen, tentu sulit melihat siapa yang akan menang di finis. Bisa saja tak menjawab menjadi suaranya Prabowo atau bisa saja jadi suaranya Anies," ujarnya.

Simulasi skenario pasangan yang ketiga antara Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo dengan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Hasilnya, Prabowo-Ganjar unggul dengan 35,7 persen. Sementara, Anies-Sandi 32,1 persen.

"Agak ketat persaingannya sama-sama mendapatkan angka 35,7 (persen) dan semacamnya. Undecided cukup signifikan 32,2 (persen)," katanya menerangkan.

Terakhir simulasi skenario pasangan keempat, yaitu antara Prabowo-Sandi dengan Puan-Anies. Survei menunjukkan Prabowo-Sandi unggul dengan 37,7 persen. Sementara, Puan-Anies 25,1 persen.

"Duet Puan-Anies andai lawan Prabowo-Sandi angkanya lumayan sedikit bersaing. Artinya, ketika Puan disandingkan dengan Anies Baswedan, elektablitasnya bisa diperhitungkan 25,1 persen, agak jauh ketika misalnya Puan disandingkan dengan AHY agak sedikit rontok elektabilitasnya," kata Adi menjelaskan.

Soal usulan menduetkan Puan dan Anies, Adi menilai bahwa hal itu adalah sebuah gagasan baru. Namun, ia menilai hal tersebut akan sulit terealisasi.

"Ada kendala psikologis dengan elite-elite lain, terutama pemegang kunci keputusan politik yang sangat alergi dengan Anies," ujar Adi.

Namun, jika pasangan Puan-Anies benar-benar terealisasi, ia melihat adanya rekonsiliasi yang baik antara dua kubu yang sebelumnya dapat dikatakan berseberangan. Puan akan merepresentasikan golongan nasionalis, sedangkan Anies merupakan wakil dari kelompok Islam.

"Kalau ada elite PDIP yang berusaha menduetkan Puan dan Anies, itu ada kemajuan untuk membuka komunikasi dengan simbol konfrontasi pemerintah," ujar Adi.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari memprediksi, Puan kemungkinan besar akan diduetkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Hubungan dan komunikasi antara kedua partailah yang membuat pasangan tersebut berpeluang besar terealisasi.

Anies, dinilainya justru akan menjadi lawan kuat dari pasangan Prabowo-Puan. Sebab, elektabilitas Gubernur DKI Jakarta itu selalu berada di posisi tiga besar dan tidak berpeluang didukung oleh PDIP.

"Hampir pasti PDIP ini berkoalisi dengan Gerindra. Bahkan, istilahnya PDIP dan Gerindra ini sudah kawin gantung begitu, tinggal menunggu peresmian pada 2024," ujar Qodari.

photo
Lima Nama Capres dalam Tiga Hasil Survei - (Infografis Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement