REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Bank Indonesia (BI) mencoba mengangkat kembali produk budaya asal Tasikmalaya, Jawa Barat, batik sukapura yang selama ini dianggap tersembunyi. Selain membantu sarana fisik, BI juga membantu pada aspek pemasaran.

Kepala Perwakilan BI Jawa Barat (Jabar) Herawanto mengatakan, BI mengikutsertakan batik sukapura dalam berbagai pameran berskala nasional. Seperti, Karya Kreatif Indonesia (KKI), Karya Kreatif Jawa Barat (KKJ), dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) serta Pagelaran Kreasi Priangan Timur (PKPT). Selain itu, batik sukapura merupakan salah satu produk UMKM yang lolos kurasi sebagai wastra nusantara yang digunakan dalam gelaran fesyen pada acara KKJ dan PKJB.

Herawanto menyatakan, hal ini merupakan sebuah prestasi luar biasa yang harus terus ditingkatkan oleh seluruh perajin batik sukapura, berkreasi dan berinovasi. "Dengan begitu, batik sukapura tidak hanya menjadi juara di dalam negeri, tapi juga akan mampu menembus pasar internasional," kata Herawanto di Tasikmalaya, Senin (31/5).

Program BI untuk mengembangkan batik sukapura itu juga didukung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya. Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Mohamad Zen mengatakan, Pemkab Tasikmalaya menyambut baik upaya BI dalam pengembangan batik sukapura. Apalagi, batik sukapura merupakan salah satu produk budaya masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya.

"Kita akan dukung pengembangan batik sukapura. Nanti juga kita akan buat hari khusus bagi para ASN pemkab memakai batik ini. Jadi semakin banyak orang yang kenal batik sukapura," kata Zen.

Ikuti Whatsapp Channel Republika