REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Bed occupancy rate (BOR) atau keterisian rumah sakit untuk pasien Covid-19 di Kota Cirebon dinilai masih aman. Berbagai upaya pun terus dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di daerah tersebut.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi, menyebutkan, BOR atau keterisian rumah sakit untuk pasien Covid-19 berdasarkan data pada Ahad (30/5), totalnya ada di angka 42 persen. Bahkan, untuk RSD Gunung Jati dan Ciremai, sekitar 30 persen.
"Mudah-mudahan kasus Covid-19 di Kota Cirebon terus melandai," ujar Agus, Selasa (1/6).
Agus menyatakan, berbagai upaya terus dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran kasus Covid-19. Di antaranya dengan melakukan rapid test antigen secara serentak di sejumlah titik selama tiga hari, mulai Sabtu (29/5) hingga Senin (31/5). Kegiatan itu berkoordinasi dengan Satpol PP Provinsi Jabar.
Dari pelaksanaan rapid test antigen itu, sejumlah warga diketahui hasilnya reaktif. Dengan hasil itu, petugas kemudian menindaklanjuti dengan mendatangi keluarga dan dilanjutkan dengan swab PCR terhadap mereka.
Agus mengaku, bersyukur karena antusiasme warga untuk mengikuti rapid test antigen cukup tinggi. Bahkan, ada warga yang memang sengaja mencari dan datang untuk meminta rapid test antigen.
Selain rapid test antigen, kegiatan patroli juga dilakukan di tempat-tempat keramaian. Terutama selama akhir pekan ini. Hasilnya, diketahui masih ada tempat usaha yang melanggar protokol kesehatan (prokes), seperti tidak mengatur jarak dan pembatasan jumlah pengunjung yang masuk.
"Ada satu kafe yang diberikan peringatan agar ke depannya tidak diulangi lagi," tandas Agus.