Untuk mengantisipasi hal ini, lanjut Wiku, diperlukan berbagai solusi secara paralel dan kolektif. Pertama melalui upaya mengefektifkan testing dan karantina pelaku perjalanan untuk menekan bertambahnya varian yang masuk. Saat ini yang terdeteksi berdasarkan WGS ialah 4 dari 8 varian dari mutasi Covid-19.
Kedua, menggiatkan WGS secara komplit untuk mengetahui distribusi secara tepat dan dapat menjadi dasar kebijakan pengendalian yang spesifik sesuai risiko per daerah.
Ketiga, penegakan protokol kesehatan di semua sektor dan kegiatan untuk menurunkan peluang kemunculan varian baru atau gabungan dengan kasus-kasus yang ada di Indonesia. Sebab, mutasi virus akan menjadi lebih masif terjadi saat penularan di masyarakat tinggi.
Keempat, melanjutkan vaksinasi. Wiku mengatakan, vaksin yang digunakan saat ini masih tergolong efektif baik untuk mencegah penyakit, maupun menghindari gejala parah pada kasus positif.
Karena itu, Satgas pun meminta seluruh pemimpin daerah dan petugas di lapangan agar kembali mengevaluasi kebijakan yang diterapkan. Sehingga berbagai upaya penanganan dan pencegahan munculnya mutasi baru dapat berjalan efektif.
"Semua adalah pahlawan dengan caranya masing-masing. Maka berkontribusilah terhadap pengendalian Covid-19 dengan kemampuannya masing-masing," tambah Wiku.