Selasa 01 Jun 2021 09:55 WIB

Rencana Pengadaan Alutsista, Legislator: Tak Perlu Khawatir

Sebelumnya diberitakan pemenuhan alutsista membutuhkan anggaran Rp 1.760 triliun.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah Prajurit TNI AD menggunakan kendaraan tempur (ranpur) saat latihan Uji Siap Tempur (UST) Kodam Jaya di Distrik II, Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021). Latihan UST yang diikuti 922 Prajurit TNI AD bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi pertempuran di wilayah perkotaan dan menguji kesiapan alutsista.
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Sejumlah Prajurit TNI AD menggunakan kendaraan tempur (ranpur) saat latihan Uji Siap Tempur (UST) Kodam Jaya di Distrik II, Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021). Latihan UST yang diikuti 922 Prajurit TNI AD bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi pertempuran di wilayah perkotaan dan menguji kesiapan alutsista.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR Yan Permenas Mandenas meminta. masyarakat tidak khawatir terkait rencana pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dianggap dapat membebani keuangan negara. Dia meyakini, Menteri Pertahanan (menhan) Prabowo Subianto memiliki strategi untuk bisa menyusun rencana induk dengan alokasi anggaran dan kebutuhan alutsista apa saja yang perlu dibelanjakan.

"Jadi kita tidak usah terlalu khawatir terkait dengan berbagai isu yang berkembang, karena menhan punya win-win solution bagaimana mencari anggaran dan tentunya harus mendapatkan persetujuan Pak Jokowi dulu," kata Yan dikutip Selasa (1/6).

Lagipula, Yan menambahkan, rencana pengadaan alutsista tersebut saat ini masih sekedar wacana. Karenanya, dia meminta, publik bersabar menunggu penjelasan Prabowo.

"Jadi, saya pikir, isu itu mungkin tidak dibesar-besarkan dulu. Sebaiknya, kita tunggu nanti secara resmi menteri pertahanan akan memaparkan terkait dengan rencana induk belanja alutsista untuk mendorong modernisasi alutsista kedepan dalam rangka grand desain pertahanan jangka panjang. Jadi saya pikir kalau hanya sekedar wacana kalau kita perdebatkan juga tidak tepat," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa pemenuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) membutuhkan anggaran sebesar Rp 1.760 Triliun. Yan menganggap terkait anggapan besar kecilnya anggaran tersebut hanyalah opini yang berkembang di masyarakat.

"Saya pikir kalau opini itu, opini besar itu kan ya itu masih opini. Tapi tentunya untuk membangun kekuatan pertahanan memang kita tidak butuh anggaran kecil," ucapnya.

Selain itu, alokasi anggaran itu juga tidak langsung dialokasikan dalam satu dua tahun. Yan mengatakan alutsista yang dibelanjakan nantinya juga dilakukan bertahap.

"Jadi tentunya walaupun misalnya ada opini sampai kebutuhan anggaran kearah sana itu pun bertahap. Bertahap dan tidak murni semuanya dari APBN. Ada pinjaman-pinjaman dari luar negeri yang dilakukan juga," ujar politikus Partai Gerindra itu. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement