REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah menteri kepercayaan Presiden Jokowi disebut mendukung Anindya Bakri menjadu Ketum Kadin.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie menggelar acara Silaturahim Nasional (Silatnas) bertajuk Sinergi Pemerintah dan Pengusaha Nasional/Daerah dalam Pemulihan Ekonomi, Investasi dan Covid-19 pada Jumat (28/5). Hadir dan memberi pidato sambutan dalam acara tersebut sejumlah nama Menteri kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita hadir secara langsung dalam acara yang dilangsungkan di Hotel Four Season, Jakarta. Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudiin Uno hadir secara virtual dan memberikan pidato melalui video conference.
Di luar tempat acara; merespons pertanyaan wartawan terkait kehadiran sejumlah menteri di acara yang ia gelar apakah merupakan bentuk dukungan mereka kepada Anindya Bakrie untuk menjadi Ketua Umum Kadin 2021-2016. Anin menganggapi itu sebagai tanda hubungan baik dia dan Kadin dengan Pemerintah selama 15 tahun dia mengabdi di Kadin.
“Itu tanda bahwa hubungan baik. Kami sudah bekerja sama selama ini. Kebetulan kami (Anindya Bakrie) sudah 15 tahun di Kadin,” kata Anin, sapaan akrabnya.
Adapun Airlangga dalam awal pidatonya seolah memberikan sinyal kepada ratusan peserta acara yang hadir secara langsung ataupun daring terkait dukungan tersiratnya kepada Anin, ketika Airlangga merespons pidato Anin yang membicarakan visi Kadin sama dengan visi Pemerintah Indonesia, yakni terwujudnya Indonesia Emas.
“Jadi jelas tadi, targetnya Indonesia Emas. Dan kita semua paham,” katanya yang kemudian diiringi tawa gembira peserta yang sepanjang acara kerap meneriakkan dukungan ke Anin.
Dalam pidatonya di acara tersebut, Airlangga Hartato menegaskan bahwa Kadin adalah salah satu dari mitra pemerintah dalam upaya perang melawan covid-19. Mengutip Presiden Joko Widodo, Airlangga mengatakan bahwa saat ini Indonesia berada di situasi yang luar biasa sehingga Pemerintah membutuhkan sinergi dan kemitraan dengan semua pihak, termasuk Kadin.
“Kadin merupakan mitra dari pemerintah. Arahan dari Presiden Jokowi kemarin, kita dalam situasi luar biasa, perang melawan covid-19,” kata Airlangga dalam sambutannya di hadapan ratusan anggota Kadin daerah dan asosiasi/himpunan pengusaha anggota Kadin.
Senada dengan Airlangga, Menteri Luhut Pandjaitan mengajak Kadin untuk terus mendukung program-program pemerintah dalam upaya pemajuan ekonomi. Kata Luhut, saat ini Indonesia adalah negara industri masa depan yang lining kepada energi baru terbarukan.
“Sehingga saya titip teman-teman Kadin, ayo kita mulai lari ke energi baru terbarukan,” ajak Luhut.
Luhut mengatakan Pemerintah selalu siap membantu Kadin untuk memajukan Indonesia. “Kadin adalah partner Pemerintah. Saya harap Kadin itu betul-betul kompak memberikan bakti kepada bangsa dan negara ini,” ujar Luhut.
Apresiasi juga datang dari Sandiaga Uno. Dalam pidatonya pada acara tersebut mengapresiasi Kadin dalam kerja-kerja mendukung pemerintah.
“Saya percaya bahwa Kadin sebagai mitra Pemerintah akan mampu menggerakkan ekonomi dan lapangan kerja,” kata Sandi melalui video conference.
Sebelum Airlangga, Luhut Pandjaitan dan Sandiaga Uno menyampaikan pidato mereka, tuan rumah acara Anindya Bakrie, menegaskan Kadin adalah mitra strategis pemerintah dan ia bersama Kadin akan berkomitmen mendukung Pemerintah dalam upaya memerangi covid-19 dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“Kadin mempunyai peran dan fungsi yang diatur di Undang-Undang no. 1 tahun 1987 untuk menjadi mitra strategis Pemerintah,” kata Wakili Ketua Umum Kadin Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Pemberdayaan.
Bentuk dukungan untuk Pemerintah itu akan Anin bersama Kadin wujudkan melalui program kerja yang ia namakan ProKADIN. ‘Pro’ untuk profesional. Adapun huruf K dalam ProKADIN berarti kelembagaan dan SDM Kadin yang kuat. A bermakna agrikultur untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. D ialah daerah dengan UMKM modern sebagai unggulan.
I adalah industrialisasi yang berorientasi pada konektivitas infrastruktur dan ekspor. Terakhir, N untuk normalisasi kehidupan pascapandemi dan kemandirian nasional bidang kesehatan.