Jumat 28 May 2021 17:38 WIB

PDIP Ngaku Cocok dengan Gerindra, PAN, PPP, dan PKB

PDIP tak menyebut Golkar, PKS, Nasdem, dan Demokrat.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus raharjo
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Foto: Istimwa
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, kesamaan ideologi menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam membangun koalisi. Hasto mengaku, saat ini PDIP merasa cocok dengan sejumlah partai politik untuk berkoalisi.

Antara lain, Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hasto mengaku sangat cocok dengan PAN setelah kepergian Amien Rais dari partai berlambang matahari terbit itu.

"Kami sama Partai Amanat Nasional sangat cocok untuk membangun kerja sama, terlebih setelah saya mendapat bisikan dari temen-temen PAN pasca-Pak Amien Rais tidak tidak ada di PAN, wah itu makin mudah lagi untuk membangun kerja sama politik," kata Hasto dalam diskusi yang digelar Para Syndicate secara daring, Jumat (28/5).

Hasto menambahkan, PDIP juga merasa cocok dengan PPP. Menurutnya, kesamaan nasib di era Orde Baru menjadi alasan kecocokan antarkeduanya. "Terbukti ketika Bu Mega dijodohkan oleh MPR dengan Pak Hamzah Haz, bisa bersahabat dengan baik," ujarnya.

Selain itu, PDIP juga merasa ada kecocokan dengan PKB. Hasto mengeklaim, hal itu dibuktikan dengan adanya 101 kepala daerah PDIP yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU). Tidak hanya itu, Hasto juga mengungkapkan bahwa partainya membuka diri berkoalisi dengan Partai Gerindra.

"Kami membuka diri pernyataan dari Mas Muzani (Sekjen Gerindra) karena memang melihat bagaimana kedekatan hubungan antara Pak Prabowo dan Ibu Megawati Soekarnoputri karena selain aspek ideologi faktor kedekatan kultural, kedekatan organisasi, kedekatan basis massa, kedekatan dari aspek strategis untuk memperluas basis massa itu juga akan menjadi pertimbangan," ujarnya.

Hasto berharap melalui koalisi yang dibangun ke depan energi bangsa tidak habis dalam kontestasi semata mata. Ia juga berharap agar pilpres ke depan hanya diikuti dua pasangan calon. "Jadi, tidak ada dua ronde supaya energi kita ini bisa difokuskan mengatasi berbagai persoalan," ucapnya.

Selain partai-partai tersebut, masih ada sejumlah partai yang kini berkontestasi dalam perpolitikan nasional. Setidaknya, PDIP mengeklaim menyatakan kecocokannya dengan empat partai yang menghuni Parlemen Senayan. Masih ada empat partai yang tidak masuk dalam pernyataan Hasto. Mereka yakni Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasdem, dan Demokrat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement