REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani menyoroti pernyataan kontroversial Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono memberikan penilaian E untuk Pemprov DKI, khususnya Dinas Kesehatan, terkait pengendalian pandemi. Penilain tersebut dianggap melukai tenaga kerja kesehatan yang telah berjuang keras.
"Saya pikir, memberi penilaian sah-sah saja, tapi harus jelas tolak ukurnya, objektif, by data. Di Jakarta, kita tidak bisa hanya menilai dari angka penularannya, harus nilai dari segala sisi," ujar Zita dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/5).
Semestinya, kata Zita, kualitas respon nakesnya bagaimana, angka kesembuhannya berapa, juga harus dilihat angka kematiannya berapa. Sejauh ini, Dinkes DKI sudah kerja maksimal, kerja di atas rata-rata. Hasilnya jelas, data per 27 Mei, angka sembuhnya 95,7 persen, meninggalnya 1,7 persen.
"Ini lebih baik dari yang lain," ucapnya.
Sekalipun penularannya meningkat, tapi tidak bisa dikatakan nilai E, itu melukai banyak perasaan Nakes di Ibu Kota. Sama saja mengabaikan pengorbanan 18 Nakes yang telah gugur melawan pandemi. Karena itu, Zita berharap Wamenkes bisa mengevaluasi apa yang telah diucap.
"Kita tidak butuh nilai-nilai, Pemerintah Pusat harusnya mendorong, mengayomi, dan memberi semangat Nakes yang ada di daerah," tegas Zita.