Jumat 28 May 2021 00:25 WIB

Buoy BPPT Pantau Potensi Tsunami di Selat Sunda

Buoy tsunami menjadi bagian dari program penguatan peringatan dini tsunami BPPT

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menyiagakan buoy atau alat pelacak tsunami di Perairan Sebelah Selatan Selat Sunda, Provinsi Banten (Buoy SUN). (ilustrasi)
Foto: pictures.polandforall.com
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menyiagakan buoy atau alat pelacak tsunami di Perairan Sebelah Selatan Selat Sunda, Provinsi Banten (Buoy SUN). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menyiagakan buoy atau alat pelacak tsunami di Perairan Sebelah Selatan Selat Sunda, Provinsi Banten (Buoy SUN). Buoy itu tetap siaga memantau kondisi pascagempa bumi yang terjadi di Pulau Enggano, Bengkulu.

Kepala BPPT Hammam Riza menyampaikan buoy tsunami menjadi bagian dari program penguatan peringatan dini tsunami yang telah diagendakan BPPT sejak tahun 2020-2024. BPPT, lanjut Hammam mendapat mandat melakukan pengkajian dan penerapan teknologi deteksi dini tsunami yang juga mendukung pemodelan BMKG.

Baca Juga

"Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) merupakan upaya BPPT dalam menciptakan sistem peringatan dini bencana tsunami yang terintegrasi dengan berbasis buoy, kabel bawah laut, dan tomografi," kata Hammam dalam keterangan pers yang diterima Republika, Kamis (27/5).

Hammam menyebut BPPT juga mengembangkan kecerdasan buatan pemodelan tsunami. Tujuannya untuk melengkapi sistem deteksi dini yang sudah ada.

Direktur Pusat Reduksi Resiko Bencana BPPT, Muhammad Ilyas mengatakan dengan adanya mode alert yang terdeteksi InaBUOY membuktikan teknologi yang dikembangkan oleh lembaganya. Hal ini, lanjut Ilyas menunjukkan InaBUOY SUN berfungsi dengan baik seperti halnya InaBUOY Malang yang memberikan respon ketika terjadi gempa di Malang.

"BPPT akan terus berupaya meningkatkan kerjasama, bukan hanya dengan stakeholder lembaga pemerintah namun juga dengan asosiasi seperti perhimpunan nelayan Indonesia dan juga masyarakat yang aktivitasnya di laut untuk dapat membantu melindungi InaBUOY ini," ujar Ilyas.

"Karena meskipun sudah terbukti, namun jika masyarakat tidak menganggap itu bagian dari lingkungan yang harus dilindungi, alat deteksi tsunami tidak akan berfungsi dengan baik," lanjut Ilyas.

Langkah selanjutnya, Ilyas mengatakan BPPT terus melakukan sosialisasi kepada Pemda, Kementerian/Lembaga terkait dan masyarakat yang melakukan kegiatan di laut. Sosialisasi akan dilakuan secara nasional, karena InaBUOY akan dipasang di seluruh Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement