Kamis 27 May 2021 16:48 WIB

Waspada, Jumlah Titik Panas di Sumsel Mulai Meningkat

Salah satu hotspot di Ogan Ilir sudah menimbulkan kebakaran lahan seluas dua hektare.

Kobaran api menyala dari lahan gambut yang terbakar akibat angin kencang disertai suhu udara panas. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/SYIFA YULINNAS
Kobaran api menyala dari lahan gambut yang terbakar akibat angin kencang disertai suhu udara panas. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Jumlah tiitk panas (hotspot) yang terdeteksi di Provinsi Sumatera Selatan, mulai meningkat. Peningkatan ini, seiring berakhirnya musim hujan sehingga masyarakat diminta mewaspadai kebakaran hutan dan lahan.

Data DinasKehutanan Sumsel dari pantauan satelit LAPAN, Kamis (27/5), mencatat jumlah hotspot sejak 1 Januari hingga 27 Mei 2021 mencapai 333 titik di seluruh kabupaten/kota, kecuali Kota Lubuklinggau dan Palembang. Jumlah hotspot pada periode 1 - 27 Mei 2021 mencapai 134 titik, lebih tinggi dibanding periode April sebanyak 122 titik, Maret 2021 (49 titik), Februari 2021 (17 titik), dan Januari 2021 (11 titik).

Kabupaten OKI Paling banyak ditemukan hotspot, yakni 76 titik, disusul Musi Banyuasin (43 titik), Lahat (42 titik), Banyuasin (38 titik), PALI (37 titik), Musi Rawas (25 titik), dan Ogan Ilir (17 titik). "Memang ada peningkatan sedikit, tapi masih aman," kata Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori.

Namun, salah satu hotspot di Ogan Ilir menimbulkan kebakaran lahan seluas dua hektare di sisi Jalan Tol Palembang-Indralaya (Palindra) KM 15 Desa Sri Banding pada Rabu malam (26/5). Kebakaran lahan tersebut berlangsung selama lima jam dan berhasil dipadamkan tim gabungan TRC BPBD Ogan Ilir, Manggala Agni, Polres Ogan Ilir dan masyarakat peduli api Desa Sri Banding.

"Kebakaran terjadi di area semak belukar lahan gambut," ujar Ansori.

Personel satgas diminta bersiaga dan masyarakat diminta waspada dengan kondisi cuaca kering yang mulai melanda sebagian wilayah Sumsel seiring masuknya musim kemarau.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement