Kamis 27 May 2021 00:08 WIB

Sukabumi Waspadai Dampak Gelombang Pasang Akibat Gerhana

Gelombang pasang sudah terjadi sejak pagi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
Foto kombinasi fase gerhana bulan total terlihat di kawasan pesisir pantai utara Indramayu, Jawa Barat, Rabu (27/5/2021). Gerhana bulan total tersebut terjadi selama sepuluh menit mulai dari pukul 18.18 hingga 18.28 WIB.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Foto kombinasi fase gerhana bulan total terlihat di kawasan pesisir pantai utara Indramayu, Jawa Barat, Rabu (27/5/2021). Gerhana bulan total tersebut terjadi selama sepuluh menit mulai dari pukul 18.18 hingga 18.28 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Warga Sukabumi terutama di sekitar kawasan pantai selatan diminta untuk mewaspadai gelombang pasang akibat gerhana bulan. Kondisi gelombang pasang ini sudah terjadi sejak Rabu (26/5) pagi hingga siang.

"Gelombang pasang mulai terjadi sejak pukul 05.00 dan pukul 07.00 WIB," ujar Pembina Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi sekaligus pengurus Balawista Jawa Barat, Asep Edom kepada Republika, Rabu. Dampaknya pasir yang ada di sekitar Pantai Palabuhanratu misalnya mulai terbuka.

Masyarakat, kata Asep, sudah diimbau untuk waspada khususnya warung di pinggir pantai agar menyelamatkan barangnya dari gelombang pasang. Selain itu wisatawan yang ada di warung untuk tidak beraktivitas sementara waktu.

Menurut Asep, dikhawatirkan gelombang pasang menerjang warung yang ada di sekitaran pantai. Hal ini rawan menyebabkan kerusakan dan korban jiwa.

Asep menerangkan, hingga kini belum dilaporkan adanya korban jiwa akibat gelombang pasang. Namun unsur kewaspadaan harus tetap diperhatikan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sebelumnya, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Juanda, Teguh Tri Susanto mengingatkan, gerhana bulan total pada Rabu (26/5) berpotensi menimbulkan banjir rob. Banjir rob berpotensi terjadi karena daya tarik matahari dan bulan saat gerhana bulan total dapat meningkatkan pasangnya air laut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement