REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Dinas Perkebunan Provinsi Lampung memproyeksikan pada 2022 produksi panen kopi Lampung meningkat sebanyak 94.877 ton dari total produksi kopi sebanyak 200 ribu ton. Proyeksi panen kopi tersebut mampu terpenuhi sebab saat ini sejumlah kabupaten penghasil kopi tengah melakukan panen kopi.
"Ini diharapkan dapat tercapai karena Lampung menjadi salah satu penghasil kopi nasional," ujar Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, Ahmad Chrisna Putera, di Bandarlampung, Selasa (25/5).
Dia mengatakan, panen kopi di sejumlah daerah di Lampung sudah berlangsung sejak Mei hingga Juli 2021. "Daerah penghasil kopi tersebut seperti Lampung Barat, Tanggamus, dan Waykanan," ujarnya.
Chrisna menyebut, produksi kopi pada 2020 berjumlah 117.092 ton, dan masih rendah sekitar 850 kuintal per hektare dari proyeksi yang ada. "Tahun 2021 diharapkan dapat bertambah, namun tahun depan (2022) harus lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya kalau bisa sesuai proyeksi bisa meningkat 94.877 ton sehingga total produksi bisa mencapai 200 ribu ton," kata dia.
Menurut Chrisna, luas areal lahan kopi di Lampung mencapai 156.918 hektare dengan jumlah petani sekitar 142.511 orang. Di Lampung Barat produktivitas panen sudah mencapai 1,2 hingga 1,6 ton per hektare. "Kabupaten Tanggamus pun sudah lumayan banyak, sebab panen kopi Lampung dilakukan secara bertahap sesuai dengan ketinggian area pertanian," ujarnya.
Strategi pengembangan produksi dan produktivitas akan dilakukan melalui kegiatan di lapangan yakni dengan merancang pengembangan pemasaran, promosi, ekspor, dengan kerja sama bersama instansi terkait. "Produksi akan kami usahakan dapat meningkat, salah satunya dengan melakukan pelatihan dan melakukan pengawasan," ujarnya.