REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengakui ada tren peningkatan kasus Covid-19 pada pekan ketiga Mei 2021. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, jumlah kasus baru harian mulai beranjak ke angka 5.000-an per hari. Naik dari pekan-pekan sebelumnya yang sempat bertahan di 3.000-an sampai 4.000-an kasus per hari.
"Kasus harian mengalami tren sedikit peningkatan yaitu di kisaran 5.000 per hari, sebelumnya sempat turun di 3.800-4.000 per hari. Namun ada kenaikan," kata Airlangga dalam keterangan pers, Senin (24/5).
Pernyataan Airlangga ini sejalan dengan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19. Angka kasus harian rata-rata dalam sepekan terakhir (17 Mei--23 Mei) tercatat sebanyak 5.067 kasus per hari. Angka ini naik cukup signifikan dibanding jumlah kasus harian rata-rata pada pekan sebelumnya (10 Mei--16 Mei) yakni 3.723 kasus per hari.
Namun, ada catatan yang perlu diperhatikan. Kenaikan yang terjadi saat ini, belum sepenuhnya menggambarkan lonjakan akibat naiknya mobilitas saat Lebaran lalu. Berdasarkan data yang ada, rendahnya angka kasus harian pada pekan sebelumnya juga disebabkan kapasitas testing yang rendah.
"Yang perlu diperhatikan adalah dalam siklus 4-5 minggu ke depan. Karena sebagai contoh pada saat libur Natal dan Tahun Baru, kasus tertinggi itu naik pada 5 Februari (berselang satu bulan)," ujar Airlangga.
Mengacu pada kenyataan tersebut, kata Airlangga, maka lonjakan kasus akibat naiknya mobilitas warga saat Lebaran bisa terlihat dalam rentang 4-5 lagi. "Walau dalam satu minggu ini kita juga melihat beberapa kasus, ada kenaikan, namun masih dalam taraf yang jauh lebih kecil dibanding sesudah Lebaran tahun lalu," ucap dia.