Senin 24 May 2021 14:40 WIB

Dalam 23 Hari, 137 Orang Meninggal Akibat Covid-19 di Sumbar

Sumbar harus peka dan responsif melakukan intervensi untuk mengerem angka kematian

Rep: Febrian Fachri/ Red: Gita Amanda
Warga menggunakan masker saat berziarah ke makam keluarganya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tunggul Hitam, Padang, Sumatera Barat, (ilustrasi). Grafik angka kematian di Sumatra Barat (Sumbar) akibat terpapar Covid-19 kembali menyentuh angka tertinggi
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Warga menggunakan masker saat berziarah ke makam keluarganya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tunggul Hitam, Padang, Sumatera Barat, (ilustrasi). Grafik angka kematian di Sumatra Barat (Sumbar) akibat terpapar Covid-19 kembali menyentuh angka tertinggi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Epidemiolog Universitas Andalas, Defriman Djafri, mengatakan grafik angka kematian di Sumatra Barat (Sumbar) akibat terpapar Covid-19 kembali menyentuh angka tertinggi pada Mei 2021 ini, yakni mencapai 137 kematian. Angka ini pernah terjadi di Sumbar pada Oktober 2020 lalu.

"Mei ini baru terhitung 23 hari atau belum genap satu bulan sudah 137 kematian," kat Defriman kepada Republika, Senin (24/5).

Baca Juga

Defriman memprediksi angka bulan Mei ini bisa jadi akan melebihi angka kematian pada Oktober 2020 lalu. Defriman menyebut kepala daerah dan satuan tugas penanganan Covid-19 di Sumbar harus peka dan responsif melakukan intervensi lebih jauh untuk mengerem angka kematian ini.

Kemarin, Ahad (23/5) ada penambahan 9 orang warga Sumbar meninggal dunia dalam keadaan terpapar Covid-19. Total warga Sumbar yang meninggal dunia akibat Covid-19 sampai sekarang sudah 940 orang atau 2,22 persen dari total keseluruhan kasus. Sembilan orang yang meninggal dunia dalam keadaan terpapar Covid-19 di Sumbar berasal dari Kota Padang empat orang, Kabupaten Padang Pariaman satu orang, Kabupaten Limapuluh Kota satu orang, Kabupaten Dharmasraya dua orang, dan Kabupaten Agam 1 orang.

Total 42.297 orang yang telah dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 di Sumbar. Dengan rincian dirawat di berbagai rumah sakit 635 orang, isolasi mandiri 2.127 orang, isolasi di Kabupaten/Kota 152 orang, meninggal dunia 940 orang, dan sudah sembuh 38.443 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement