REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga Trio Fauqi Firdaus (22 tahun) masih yakin kalau Trio meninggal dunia akibat vaksin AstraZeneca yang disuntikkan ke tubuhnya sehari sebelum wafat. Untuk itu, keluarga berharap agar autopsi bisa memberikan kejelasan soal penyebab sebenarnya.
"Yang diharapkan ya dari awal ya, kejelasan akibat kematian ini. Karena, kami sampai saat ini masih teguh bahwa (kematian) ini murni karena vaksin," ujar Viki, kaka Trio, kepada wartawan, Senin (24/5).
Sebagai kakak, Viki yakin betul kalau adiknya tak memiliki riwayat penyakit apa pun. Begitu pula dari rekam medis. "Audit juga kan tidak ditemukan hasilnya sama mereka bahwa almarhum ini ada gejala sakit kan. Dari rekam medis enggak ada, jadi ini murni pemicunya vaksin," ujar dia.
Pihak keluarga juga mengharapkan proses autopsi yang dilakukan pihak RSCM bisa transparan. "Kami harapkan ada transparasi dari pihak RSCM, Komnas KIPI, dan pihak-pihak terkait. Terutama Kemenkes yang selalu bilang vaksinasi AstraZeneca ini aman," tutur dia.
Trio Fauqi Firdaus merupakan pemuda asal Buaran, Duren Sawit, Jakarta Timur, yang dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (6/5) pagi. Sehari sebelumnya, Trio disuntik vaksin AstraZeneca di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Hindra mengatakan, sebelum meninggal, Trio sempat mengeluh demam kepada ibunya di rumah. Suhu tubuhnya sempat mencapai 39 derajat Celsius. Ia juga sempat kejang.