Ahad 23 May 2021 11:00 WIB

Kebun Bunga Matahari di Atap Mal Bogor

Pengunjung menilai bunga di Bogor Sky Garden kurang banyak dan kurang beragam.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Kebun bunga matarahari di Bogor Sky Garden, Bogor Trade Mall
Foto: Shabrina Zakaria
Kebun bunga matarahari di Bogor Sky Garden, Bogor Trade Mall

REPUBLIKA.CO.ID, Di tengah pandemi Covid-19, beraktivitas di luar ruangan atau outdoor terasa lebih nyaman, dibandingkan dengan beraktivitas di dalam ruangan. Hal tersebut menjadi konsep yang digunakan tim Bogor Trade Mall (BTM) untuk membuat Bogor Sky Garden.

Di mal yang terletak di Jalan Juanda, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor ini kini memiliki spot foto terbaru. Memanfaatkan rooftop di lantai 5, kini masyarakat bisa berfoto dengan latar belakang ratusan bunga dan background hamparan langit luas.

Ketika Republika mengunjungi Bogor Sky Garden pada Selasa (18/5), tampak hamparan bunga matahari berjajar dengan cantik di bawah langit biru. Para pengunjung pun terlihat sumringah berswafoto di tengah bunga matahari, meski cuaca saat itu sedang terik.

Chief Marketing Communication BTM, Chintan Silalahi menuturkan, Bogor Sky Garden merupakan hasil kerja keras dari seluruh tim BTM yang turun langsung sejak Maret 2021. Selain untuk membuat spot foto, BTM juga bertujuan untuk membantu program pemerintah membudidayakan tanaman.

Ke depannya, BTM berencana untuk bekerjasama dengan berbagai pihak seperti pemerintah daerah dan Kebun Raya Bogor (KRB), dalam mengembangkan jenis tanaman lain yang akan dipamerkan di Bogor Sky Garden. Meski belum ditentukan, bunga apa lagi yang nantinya akan dipamerkan.

“Makanya namanya Bogor Sky Garden karena akan ada varian bunga lain, enggak cuma highlight bunga matahari saja,” kata Chintan ketika ditemui Republika, Selasa (18/5).

Untuk menumbuhkan ribuan bunga matahari tersebut, setiap bibit membutuhkan waktu sekitar tiga pekan. Karena bunga matahari cepat mekar dan cepat layu, hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi tim BTM untuk terus melakukan pembibitan. Dengan tujuan menggantikan bunga matahari yang telah layu, ke bunga yang baru.

Chintan mengatakan, tim BTM memilih bunga matahari karena dinilai sangat cantik. Mulai dari warnanya, hingga bentuknya. Apalagi, bunga matahari cocok hidup di cuaca dan hawa Kota Bogor sendiri.

“Kalau difoto orang jadi kelihatan ayu, photogenic, cakep. Kalau pakainya bunga mawar, gampang-gampang susah, anggrek juga sudah banyak. Kalau bunga matahari nggak banyak di tempat-tempat wisata,” ujar dia.

Tak heran, antusiasme pengunjung ke Bogor Sky Garden sangat luar biasa. Setiap hari, mulai pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WIB, pengunjung bisa melihat “bunga di atas awan” secara gratis. Namun, pihak BTM memberi batasan hanya 30 pengunjung dalam satu sesi, dengan batas waktu 15 menit per orang.

Salah seorang pengunjung asal Kabupaten Bogor, Faisal (26 tahun) mengaku menyukai konsep dari Bogor Sky Garden. Dia baru mengetahui adanya kebun di atas rooftop ini dari media sosial.

Akan tetapi, menurutnya, lebih baik di area tersebut diberi gazebo untuk tempat pengunjung beristirahat atau duduk santai menikmati pemandangan. “Karena enggak semua orang mau foto-foto, ada yang hanya mau duduk-duduk saja,” ujar Faisal.

Pengunjung lainnya, Bulan (25) menilai, bunga yang ada di Bogor Sky Garden masih kurang banyak. Sebab, pihak BTM baru memanfaatkan setengah bagian dari rooftop sebagai Bogor Sky Garden.

“Bagusnya kayaknya kalau semuanya dibikin hamparan bunga gitu. Atau dibikin labirin bunga juga kayaknya bagus,” kata Bulan.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement