Ahad 23 May 2021 07:18 WIB

Dua Menteri Ini Bersilaturahim dengan PP Muhammadiyah

Muhammadiyah selalu menjadi kekuatan masyarakat yang terus berbuat untuk bangsa.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Foto: Republika/ Wihdan
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bersilaturahim dengan jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Kantor PP Muhammadiyahdi Jalan Cik Ditiro Yogyakarta, Sabtu (22/5). Kedatangan dua menteri itu disambut Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir bersama Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto dan Ketua MPKU PP Muhammadiyah Agus Samsudin.

"Silaturahmi ini betul-betul bersifat kekeluargaan dan informal untuk menjalin relasi, hubungan, dan komunikasi yang selama ini telah terbangun dengan baik," kata Haedar.

Muhammadiyah, kata dia, selalu menjalin hubungan yang baik dengan berbagai lembaga pemerintahan. Termasuk dengan kementerian dan para menteri, juga tentu dengan Presiden dan Wakil Presiden, lembaga legislatif, serta kekuatan partai politik.

"Juga dengan unsur-unsur di lembaga yudikatif dan seluruh kelembagaan yang ada dalam kehidupan bernegara kita selalu menjalin hubungan yang baik, saling memberi informasi, saling memberi masukan, bahkan juga kritik yang membangun," kata dia.

Kedatangan dua menteri tersebut, katanya, untuk menjaga komunikasi dan kolaborasi antara pemerintah dengan gerak Muhammadiyah yang luas di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan berbagai kegiatan yang bersifat membawa kemajuan masyarakat dan bangsa.

"Kebetulan juga pada saat ini Muhammadiyah sedang terus melaksanakan tugas untuk penanganan Covid-19 di mana ada kaitannya dengan peran Pak Ercik dan Pak Lutfi, sehingga kolaborasi dan komunikasi itu menjadi sesuatu yang sangat penting," kata dia.

Di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, dua menteri tersebut juga diajak mengunjungi Pusat Syiar Digital Muhammadiyah untuk melihat basis data penanganan Covid-19 MCCC bersama 'Aisyiyah.

Bersama PP Muhammadiyah, menurut dia, dua menteri itu juga berdiskusi mengenai kondisi kehidupan kebangsaan secara positif yang memerlukan peran kolaborasi, peran kerja sama dari kekuatan masyarakat yakni Muhammadiyah. "Kami Muhammadiyah selalu menjadi kekuatan masyarakat yang terus berbuat untuk bangsa, untuk negara, tetapi kami juga memberi masukan-masukan yang konstruktif untuk kemajuan bangsa dan negara," kata Haedar.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement