Jumat 21 May 2021 21:23 WIB

BPBD Jatim Belum Terima Laporan Kerusakan Gempa Blitar

Dampak gempa Blitar dirasakan warga di sejumlah wilayah

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Nashih Nashrullah
Personel TNI dan Polri mengecek kondisi rumah warga yang rusak pascagempa di Desa Ploso Kecamatan Selopuro, Blitar, Jawa Timur, Jumat (21/5/2021). BPBD setempat masih mendata sejumlah kerusakan bangunan akibat gempa magnitudo 6,2SR yang terjadi sekitar pukul 19.09 WIB dan berpusat di lepas pantai selatan Blitar tersebut.
Foto: Antara/Irfan Anshori
Personel TNI dan Polri mengecek kondisi rumah warga yang rusak pascagempa di Desa Ploso Kecamatan Selopuro, Blitar, Jawa Timur, Jumat (21/5/2021). BPBD setempat masih mendata sejumlah kerusakan bangunan akibat gempa magnitudo 6,2SR yang terjadi sekitar pukul 19.09 WIB dan berpusat di lepas pantai selatan Blitar tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) belum menerima laporan kerusakan maupun korban jiwa akibat gempa yang mengguncang Blitar dan sekitarnya. Saat ini, tim BPBD masih harus menelusuri lebih lanjut terkait data tersebut.

 

Baca Juga

"Mohon maaf teman-teman di daerah kabupaten dan kota masih menyisir adanya kerusakan yang ditimbulkan," kata Plt Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim, Yanuar Rachmadi saat dikonfirmasi Republika.co.id, Jumat (21/5) malam.

Hal serupa juga diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono. Saat ini pihaknya masih melakukan pemantauan wilayah terdampak gempa bumi. Oleh sebab itu, timnya belum mendapatkan laporan terkait adanya kerusakan.

Sebelumnya, telah terjadi gempa berkekuatan 6,2 SR, Jumat (21/5) pukul 19.09 WIB. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di kedalaman 110 kilometer (km). Lebih tepatnya, sekitar 57 km arah tenggara Kabupaten Blitar atau 60 km arah barat daya Kabupaten Malang, Jatim.  "Dan gempa tidak berpotensi tsunami," ucap BMKG dalam pesan resmi, Jumat (21/5).

Dampak gempa dirasakan warga Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. "Iya, gempa dirasakan di Bantul 2 MMI (modified mercalli intensity)," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (21/5) malam.

Gempa bumi magnitudo 6,2 SR pada 21 Mei pukul 19.09.23 WIB, dengan episenter pada koordinat 8.63 Lintang Selatan (LS) dan 112.34 Bujur Timur (BT) atau 57 km Tenggara Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dengan kedalaman 110 km tersebut getarannya mengagetkan sebagian warga Bantul.

Namun demikian, kata dia, hingga malam ini tidak ada laporan kerusakan atau kejadian tidak diinginkan akibat gempa bumi tersebut. "Alhamdulillah masih mandali (aman terkendali)," kata Aka Luk Luk.

Berdasarkan rilis BMKG, gempa Blitar dirasakan di Karangkates, Sawahan, Ngajuk, Lumajang, Tulungagung, Malang, Pasuruan, Ponorogo, Mataram, Trenggalek, Pacitan, Bantul, Sleman, Kulon Progo, Pacitan, Kuta, Denpasar, Gianyar, Lombok Barat, Ngawi, Tabanan, dan Pasuruan, Wonogiri, Klaten, Lombok Tengah, Surabaya, Purworejo, Karangasem."Gempa tidak berpotensi tsunami" demikian siaran pers BMKG.   

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement