REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh jajaran pemimpin daerah di Provinsi Kepulauan Riau agar tak terlambat dalam menangani kenaikan kasus Covid-19. Ia mengingatkan pemerintah daerah agar merespon cepat jika terjadi kenaikan kasus positif.
“Jangan lengah dan jangan tunggu chaos baru kita bertindak. Terlambat. Kenapa saya datang ke Riau ini karena ingin mengingatkan. Ingatkan kita semuanya. Betapa kita perlu bekerja bersama sama. Jangan lengah dan ada respons yang cepat saat ada peningkatan,” kata Jokowi saat memberikan arahan kepada Forkopimda se-Provinsi Kepulauan Riau.
Jokowi mengatakan, pemerintah perlu terus meningkatkan kewaspadaannya terhadap potensi kenaikan kasus baru. Selain itu, perkembangan kasus harian pun juga harus terus dipantau.
Dari data yang diterimanya, kasus aktif di Riau pada Februari lalu masih tercatat rendah hingga mencapai 1.071 kasus. Sementara itu, kasus aktif pada Maret mengalami lonjakan menjadi 1.300 kasus dan pada April menjadi 1.800 kasus.
“Yang dulu 2020 Agustus, September tinggi sudah turun sebenarnya. Sudah turun sampai ke angka 1071 di Februari. Sudah turun. Ini ada kelengahan pasti,” ucap Jokowi.
Meskipun saat ini angka kasus aktif di Riau mengalami penurunan, namun jumlahnya masih tercatat tinggi. Karena itu, Presiden mengingatkan agar pemerintah daerah berhati-hati dalam menyikapi perkembangan kasus ini.
Lebih lanjut, Presiden mengatakan, ancaman penyebaran Covid-19 di Indonesia saat ini masih belum berakhir. Pemerintah daerah beserta Pangdam dan Kapolda memegang peran penting dalam manajemen pengendalian Covid-19 di masing-masing wilayah.
“Ini kalau rukun seperti tadi disampaikan Panglima maupun Kapolri kalau bergandengan, di dalam koordinasi di rapat maupun di lapangan persoalan Covid ini menjadi mudah,” ucap Jokowi.
Sementara itu, perkembangan kasus Covid-19 di tingkat nasional tercatat mengalami penurunan. Pada awal Februari lalu, jumlah kasus aktif tercatat sebesar 176 ribu. Namun saat ini, kasus aktif sudah menurun menjadi 87 ribu. Jokowi mengatakan, penurunan kasus ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh pihak melalui upaya penerapan PPKM mikro.