REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi, menyampaikan apa yang terjadi di Palestina menimbulkan kegeraman. Sebab, betapa vulgarnya aksi brutal Israel terhadap warga Palestina yang tampak di depan mata.
"Saya pribadi tidak bisa berbuat banyak, selain menginformasikan, mencoba menyentuh empati dan simpati publik pembaca Republika," kata dia dalam agenda daring bertajuk "Suara Kemanusiaan: Suara Global untuk Palestina" yang digelar Dompet Dhuafa, Rabu (19/5).
Meski tidak bisa berbuat banyak melihat kemungkaran tersebut, Irfan menambahkan, sebagai manusia dan umat Islam tentu tidak boleh menyerah. Karena itu, dia mengatakan, Republika konsisten memberitakan isu Palestina dengan porsi yang luar biasa besar.
"Sejak sebelum Lebaran, kita taruh (isu Palestina) itu semua di halaman depan dengan visual menonjol. Kita berharap bisa menyentuh simpati karena itu bagian dari tanggung jawab sebagai manusia dan bangsa untuk memberikan aksi solidaritas, ikut merasakan betapa sulit kondisi yang dirasakan sahabat kita di Palestina," katanya.
Irfan menambahkan, Republika senantiasa mengobarkan agar setiap orang berbuat apa yang bisa diperbuat. "Silakan terus berdoa, bayangkan satu bangsa ini mengumandangkan doa yang sama dalam setiap sholat 5 waktu," ucapnya.