Rabu 19 May 2021 04:05 WIB

Kemenlu: Terbatasnya Vaksin Covid-19 Jadi Tantangan

Hal ini semakin diperparah dengan tingginya jumlah permintaan vaksin di banyak negara

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Vaksinator menyuntikan vaksin Covid-19 ke warga lanjut usia (lansia).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyuntikan vaksin Covid-19 ke warga lanjut usia (lansia).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Cecep Herawan mengatakan, Indonesia memiliki sejumlah tantangan dalam memenuhi pasokan vaksin di dalam negeri. Salah satunya adalah terbatasnya jumlah vaksin yang diproduksi. 

"Tantangan yang dihadapi untuk memenuhi pasokan vaksin utamanya akibat kapasitas produksi vaksin dunia yang terbatas," ujar Cecep dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR, Selasa (18/5). 

Kasus Covid-19 di sejumlah negara juga masih sangat besar, salah satunya adalah India. Hal ini menyebabkan India sebagai salah satu produsen vaksin memprioritaskannya terlebih dahulu kepada warganya. 

Hal serupa juga dilakukan oleh Inggris dan Amerika Serikat yang juga memproduksi vaksin Covid-19 sendiri. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) disebut Cecep, sudah mengkritik kebijakan tersebut dan meminta negara-negara tersebut untuk bertindak lebih adil. 

"Bercermin pada fakta bahwa dari 1,4 miliar dosis vaksin yang telah didistribusikan hanya 17 persen yang diterima negara berpenghasilan rendah," ujar Cecep. 

Hal ini semakin diperparah dengan tingginya jumlah permintaan vaksin di banyak negara. Untuk itu, salah satu fokus kerja Kemenlu saat ini adalah melakukan diplomasi vaksin dengan negara-negara yang memproduksi vaksin Covid-19. 

"Diplomasi Indonesia bergerak cepat dalam membantu tecukupnya kebutuhan vaksin, demi memenuhi vaksin nasional bagi target 181,5 juta masyarakat Indonesia," ujar Cecep. 

Hingga saat ini, Indonesia disebut telah mengamankan 75.950.500 dosis vaksin Covid-19. Vaksin Sinovac menjadi yang paling banyak, yaitu sebanyak 68.500.000 dosis. Sedangkan vaksin Astra Zeneca sebanyak 6.410.500 dosis dan Sinopharm dalam kerangka gotong royong sebanyak 500.000 dosis.

"Sejauh ini Indonesia berhasil mengamankan sejumlah 75.950.500 dosis vaksin yang telah sampai tiba di Indoensia," ujar Cecep.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement