REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa aksi buruh solidaritas untuk Palestina dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar demonstrasi di depan Kedubes Amerika Serikat (AS) di Jakarta Pusat, Senin (18/5). Pemimpin KSPI menyebut, pihaknya akan mengirimkan surat kepada Presiden AS Joe Biden.
"Mudah-mudahan surat yang kami dalam bahasa Inggris dan Perancis bisa diserahkan kepada Presiden Joe Biden melalui Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia," kata Presiden KSPI Said Iqbal kepada wartawan di depan Kedubes AS.
Surat tersebut, kata dia, berisikan pesan agar Joe Biden meminta Perdana Menteri Israel Netanyahu menghentikan agresi militer ke Palestina. Surat itu juga menyatakan bahwa bangsa Palestina berhak merdeka dan hidup berdampingan secara damai dengan negara Israel.
"Dengan Yerusalem sebagai ibu kota Palestina. Kami juga meminta tentara Israel dan polisi Israel ditarik mundur dari Masjid Al Aqsa," kata Said.
Said menambahkan, surat itu juga berisikan pesan agar Joe Biden tidak menggunakan hak veto dalam sidang Dewan Keamanan PBB perihal penegakan aturan resolusi PBB yang sudah dikeluarkan. Baik resolusi dari Dewan Keamanan PBB maupun resolusi Majelis Umum PBB.
Massa aksi KSPI menggelar demonstrasi hari ini di Kantor PBB dan Kedubes Amerika Serikat di Jakarta. Aksi bermula di Kantor PBB lalu massa long march menuju Kedubes AS.
Sekitar 100 lebih massa buruh berkumpul membawa bendera Indonesia dan Palestina. Sebagian membawa spanduk berisikan pesan dengan nada kecaman.
"Hentikan penjajahan dan pembantaian di Palestina," demikian pesan salah satu spanduk yang dibawa peserta aksi. Orasi para buruh tak kalah garang mengecam serangan yang dilakukan militer Israel ke wilayah Gaza, Palestina, dalam beberapa hari terakhir.